Siaran Pers - Sirkumsisi, Bukan Asal Potong
Siaran Pers Dapat Diterbitkan Segera
Sirkumsisi, Bukan Asal Potong
Dr. Mahdian Nur Nasution SpBS |
Perlu
diindahkan
Sirkumsisi adalah
tindakan untuk membuang kulup (prepusium), yaitu kulit yang menutupi kepala
penis. Tindakan ini umumnya dilakukan atas latar belakang budaya dan agama,
meski belakangan sudah banyak juga pria yang melakukannya dengan alasan
kesehatan. Dalam melakukan sirkumsisi ini, dokter perlu memerhatikan teknik
yang digunakan untuk menghindari cedera, perdarahan berlebih, dan menghindari
komplikasi lainnya. Namun, segi kosmetik hasil sirkumsisi sering terlupakan,
bahkan bervariasi satu dengan lainnya.
Untuk mendapatkan
hasil sirkumsisi yang indah secara kosmetik, baik saat ereksi ataupun tidak,
diperlukan tingkat keahlian dan kecakapan yang tinggi. Hasil ini dapat dicapai
oleh dokter yang sudah berpengalaman atau oleh ahli bedah plastik. Dokter bedah
plastik umumnya melakukan sirkumsisi dengan menggunakan scalpel, tidak lagi
menggunakan gunting atau elektrokauter. Seperti yang dilakukan oleh ahli bedah
plastik J. Francois Eid. Dr. Eid, membuka kepala penis dengan cara membuang
sebagian kulit di bagian pangkal penis, bukan pada prepusium. Untuk
memperindahnya, dr. Eid bahkan melakukan induksi agar terjadi ereksi sebelum
sirkumsisi dilakukan. Dengan demikian, panjang kulit yang dibuang dapat
ditentukan secara tepat. Hasilnya, kulit tidak terlalu longgar ataupun terlalu
banyak dibuang dan tampak bagus saat terjadi ereksi.
Dikatakan oleh dr. Mahdian Nur Nasution SpBS, dalam acara Launching Mahdian Klem di Hotel
Ceilendra Prime, Yogyakarta, sirkumsisi yang baik diharapkan tidak hanya
mempermudah pria dalam membersihkan penis, tetapi juga meningkatkan kepuasan
seksual dan rasa percaya diri pemiliknya. Hal ini terlihat pada hasil studi
yang dilakukan di Tanzania. Rasa percaya diri ini tentu juga akan meningkat
jika hasil sirkumsisi baik dari segi estetik.
Hasil sirkumsisi yang baik secara estetik juga
akan memengaruhi seseorang dalam pemilihan teknik dan tempat untuk melakukan sirkumsisi.
Studi yang dilakukan oleh Tsikopoulos dkk, juga menyimpulkan bahwa pada daerah
dengan tingkat sirkumsisi rendah atau bukan atas latar belakang agama, pasien
dan keluarganya akan mengharapkan hasil sirkumsisi yang lebih baik secara
estetik.
Teknologi
sirkumsisi modern mempermudah dokter mencapai hasil kosmetik yang baik
Idealnya, semua pasien
berhak mendapat hasil sirkumsisi yang baik secara kosmetik. Meski demikian,
sirkumsisi biasanya dilakukan oleh dokter umum yang masih kurang memerhatikan
faktor estetik dan tidak seterampil dokter bedah plastik. Walau demikian, saat
ini telah tersedia sejumlah teknik sirkumsisi modern yang dapat memberikan
hasil sirkumsisi yang baik secara kosmetik dengan cara yang cukup mudah.
Pemaparan oleh Ibu Dewi dari PT Visi Sejahtera Medika |
Studi yang dilakukan
di Turki oleh Aldemir dkk, menunjukkan bahwa sirkumsisi pada bayi dan anak-anak
dengan menggunakan klem sekali pakai lebih cepat dibandingkan teknik
konvensional dan memberikan hasil yang lebih baik secara kosmetik tanpa
meningkatkan morbiditas.
Studi lain di Negara
yang sama oleh Senel dkk menunjukkan bahwa tindakan sirkumsisi pada pria dewasa
dengan menggunakan klem sekali pakai memiliki tingkat komplikasi yang rendah
tanpa komplikasi jangka panjang dan meningkatkan fungsi seksual.
Teknik klem sendiri
masih belum banyak dikuasai oleh dokter umum walau telah cukup populer di
masyarakat. Saat ini, teknik klem baru tersedia di sejumlah pusat layanan sunat
dan dokter pribadi. Di Indonesia, teknik klem dipopulerkan oleh Rumah Sunatan
yang didirikan oleh dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS. Untuk memenuhi permintaan
masyarakat atas kebutuhan sunat yang aman dan memberikan hasil kosmetik yang
baik, saat ini Rumah Sunatan membuka kesempatan kerjasama dalam bentuk waralaba
maupun kerjasama operasi (KSO).
Pelatihan dan workshop sirkumsisi yang bertujuan
mengedukasi serta meningkatkan kompetensi para dokter dan perawat mengenai
teknik sirkumsisi modern di Yogyakarta diselenggarakan PT. Visi Sejahtera
Medika, bekerja sama LPPK Prime Elite Institute didukung oleh Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) cabang
Yogyakarta.
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dibidang
perawatan luka paska sirkumsisi, turut hadir sebagai pembicara Ibu Ns. Indaryati, SKep, RN, selaku CEO Griya Puspa
(Pusat Perawatan Luka dan Stoma).
Dalam acara yang dibuka oleh CEO LPPK Prime Elite
Institute Bapak Toto Dinar Wijaksono AMK. PT Visi Sejahtera Medika, memberi
kesempatan seluas-luasnya bagi para peserta pelatihan untuk bergabung menjadi
sub-distributor maupun reseller Mahdian Klem.
Tentang
Mahdian Klem
Sebagai alat sirkumsisi modern, Mahdian Klem
memiliki 3 komponen utama, yaitu: (1) Tabung bagian dalam, (2) Penjepit klem,
dan (3) Sekrup pengunci. Tabung bagian dalam dari Mahdian Klem terbuat dari
bahan polycarbonate. Proses pembuatan dengan teknologi tinggi menjadikan bagian
permukaan dan tepi tabung sangat halus dan tidak tajam. Tabung ini juga memiliki
pelindung frenulum (frenulum protector) uang didesain dengan tujuan menghindari
pasien dari kesulitasn berkemih dan mencegah terjadinya luka dehiscen terutama
di daerah bawah (arah jam enam). Pada kedua sisi tabung terdapat tube hole, yaitu lubang yang berfungsi
untuk memudahkan penarikan prepusium, menjaga luka tetap lembab sebagai sayarat
utama penyembuhan luka dan memudahkan perawatan/pembersihan luka pasca sunat.
Foto bersama narasumber |
Bagian penjepit pada Mahdian Klem terbuat bahan polycarbonate khusus berkualitas tinggi.
Hal ini menjamin produk klem yang dihasilkan lebih kuat, kokoh, memiliki daya
jepit maksimal tetapi tetap ringan. Adanya steering
notch pada bagian penjepit, secara otomatis memudahkan pemasangan tabung
bagian dalam. “Daya jepit yang kuat menghasilkan nekrotik yang tipis sehingga
luka khitan lebih cepat sembuh,” jelasnya. Dengan kata lain, pasien akan
memiliki hasil sunat yang lebih baik secara estetik.
Sekrup pengunci Mahdian klem terbuat dari polyprophylen, sehingga memiliki daya
kunci yang kuat dan memungkinkan pemotongan prepusium di zero point sehingga nekrotik lebih tipis hanya 1 mm saja. Berbeda
dengan klem lain yang umumnya meninggalkan jaringan nekrotik minimal 2 mm.
Sistem penguncian searah (irreversible)
menjadikan Mahdian Klem tidak memungkinkan digunakan berulang kali sehingga
meminimalkan kemungkinan infeksi silang ataupun penurunan kualitas sunat.
Mahdian Klem (Mklem), diproduksi oleh PT. Klamp
Alkes Indonesia. Selain didesain dengan
memperhatikan kemudahan apilikasi, keamanan dan kenyamanan anak. Mklem,
merupakan produk klem satu-satunya yang didesain meyesuaikan anatomis penis anak
Indonesia.
MKlem telah
di ujicobakan penggunaannya di jaringan Klinik Rumah Sunatan seluruh Indonesia
dengan hasil cukup menggembirakan bagi kalangan praktisi khitan karena sangat
mudah dan cepat, minimal pendarahan, proses penyembuhan luka lebih cepat,
higienis dan aman. Selain memiliki kualitas yang baik
Mklem dipasarkan oleh PT. Visi Sejahtera Medika dengan harga cukup ekonomis.
1 komentar
Hey! Do you use Twitter? I'd like to follow you if that would be okay.
I'm definitely enjoying your blog and look forward to new posts.
Posting Komentar