dr. Barlian Sutedja, SpB
![]() |
dr. Barlian Sutedja |
Ia tertarik bidang bedah karena, menurutnya,
pasien bisa langsung melihat apa yang dikerjakan secara langsung. Seperti
contoh pada kasus apendik. Rasa sakit pasien, infeksinya, setelah dilakukan
pembedahan langsung bisa kelihatan hasilnya.
“Berbeda dengan penyakit hipertensi, yang tidak
bisa disembuhkan,” ujar dr. Barlian
Sutedja, SpB (60 tahun). Ia tertantang menjadi dokter bedah, karena
pekerjaannya jauh lebih berat secara fisik dan mental. Juga harus mampu
mengambil keputusan sesegera mungkin. “Intinya, menjadi dokter bedah memiliki
tanggung jawab untuk selalu meng-update
ilmu pengetahuan. Dan selalu ada tantangan baru yang harus dihadapi.”
Ia lulus dokter di Jerman, S1 mau pun S2. Kembali ke
tanah air, ia mengikuti adaptasi di RS Dr. Kariyadi, Semarang, lalu ikut inpres
selama satu tahun di Timor Timur. “Saat itu masih ada konflik,” jelasnya. Ia
tak segan membantu korban dari kedua belah pihak. “Gak pernah lihat, ini musuh
atau teman. Pokoknya saya tolong.”
Ketika itu, banyak yang masih takut melihat sosok
dokter. Selama Timor Timur dijajah Portugis, masyarakat tidak pernah tahu sosok
dokter itu seperti apa. “Pasien umumnya datang ke dokter karena terpaksa. Kasusnya
sudah dalam kondisi parah.” Keterbatasan obat juga merupakan tantangan
tersendiri.
Kini, bila ada waktu luang ia berolahraga terutama
berenang. Atau membaca buku dan nonton film. “Terutama buku-buku medis,” jelas dokter
yang menguasai 5 bahasa ini.
Kelahiran Bandung ini, kedua anaknya juga
berprofesi sebagai dokter; dokter bedah dan dokter jantung. ‘Saya berharap,
anak-anak saya bisa segera kembali ke Indonesia,” ujar Wakil Ketua Perhimpunan
Bedah Endo-Laparoskopi Indonesia (PBEI) ini.
Ia melihat, kompetensi dokter dan teknologi yang
digunakan di Indonesia saat ini sudah cukup baik. “Apa yang ada di Jerman, ada
di Indonesia.”
Ia berharap, bidang bedah minimal invasif bisa menjadi
hal yang rutin dilakukan dokter bedah, dan bisa dilakukan di seluruh rumah
sakit di Indonesia. (ant)
Tidak ada komentar
Posting Komentar