Lebih Jauh Mengenal Infeksi Saluran Kemih
Entah
kenapa, Rio tiba-tiba merasakan nyeri hebat pada pinggang kanannya, yang
menjalar sampai ke perut bagian tengah bawah. Saking hebatnya, ia sampai
berguling-guling menahan sakit. Belum lagi usai, Rio juga merasakan mual dan
muntah. Memang beberapa hari terakhir ia merasakan ada yang salah dengan
kencingnya. Ia merasa nyeri saat berkemih dan ingin sering BAK, namun yang
keluar hanya sedikit. Selain itu timbul rasa anyang-anyangan dan tidak bisa
menahan BAK. Setelah berobat ke dokter, ternyata Rio dinyatakan mengalami
infeksi saluran kemih. Ini diduga karena kebiasaannya yang kurang minum.
Infeksi
saluran kemih (ISK) memang lebih sering diderita oleh kaum wanita. Menurut dr. Arry Rodjani, SpU dari Departemen
Urologi FKUI/RSCM, Jakarta, ini karena saluran kemih wanita lebih pendek
dibanding pria, sehingga kuman lebih mudah masuk dan berkembang biak. Meski
demikian, pria juga dapat mengalami ISK dan kadang bentuknya berbeda dengan
wanita.
Saluran kemih pada pria dan faktor risiko
Saluran
kemih berfungsi untuk menyingkirkan limbah cair dari tubuh dan menjaga
keseimbangan zat-zat dan garam tubuh. Saluran kemih kita dimulai dari ginjal,
ureter, kandung kemih, dan uretra atau saluran kemih bagian luar. Pada pria
saluran kemih juga berada satu kesatuan dengan prostat dan saluran kelamin. “Inilah
yang terkadang menyebabkan jenis infeksinya berbeda dengan infeksi saluran
kemih pada wanita” tambahnya.
Saluran
kemih pada pria lebih jarang mengalami infeksi dibanding saluran kemih pada
wanita. Ini karena, pada pria terdapat sejumlah mekanisme pertahanan alami
terhadap infeksi. Lapisan dalam ureter (saluran antara ginjal dan saluran
kemih) pria dapat menampung lebih banyak cairan. Selain itu, uretra pria
terletak lebih jauh dari rektum dan anus. Belum lagi adanya produksi kelenjar
prostat yang dapat memperlambat pertumbuhan kuman.
Pada
umumnya, urin bersifat steril dari kuman. Namun terkadang kuman dapat masuk
dari saluran kemih bagian luar (uretra). Oleh karena itu, ISK umumnya terjadi
pada saluran kemih bagian bawah, yaitu di uretra dan kandung kemih. Melalui
berkemih, kuman yang ada akan tersapu keluar bersama dengan aliran air seni. Namun,
tidak jarang pula kuman ini dapat mencapai ginjal dan menyebabkan infeksi yang
disebut pielonefritis. “Kuman yang paling sering masuk dan menyebabkan ISK
adalah Escherichia coli, yaitu kuman
yang normalnya banyak terdapat pada usus dan terbawa oleh feses, akibat
kurangnya kebersihan tubuh” jelasnya.
Faktor
lain yang dapat meningkatkan risiko ISK pada pria di antaranya adalah:
- Kelainan pada saluran kemih,
misalnya refluks vesikoureteral, di mana urin yang berada di kandung kemih
membalik ke ureter dan ginjal. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Pada beberapa orang, ISK terjadi akibat neurogenic bladder, yaitu adanya
gangguan pada persarafan berkemih sehingga terjadi gangguan pengosongan kandung
kemih.
- Bendungan pada saluran kemih,
misalnya ujung penis yang tertutup pada pria yang tidak disunat, adanya batu
saluran kemih, atau pembesaran kelenjar prostat. Karena aliran urin terganggu,
maka kuman yang berada di saluran kemih tidak dapat tersapu keluar. Pada pria
yang tidak disunat namun kurang kebersihannya, kuman juga dapat terkumpul dan
memasuki saluran kemih.
- Penggunaan kateter atau selang
kencing
- Pria dengan diabetes atau penyakit
yang menyebabkan gangguan kekebalan tubuh
- Hubungan seksual tanpa pengaman,
yang menyebabkan infeksi pada saluran kemih pria. Risiko ini juga meningkat
pada mereka yang melakukan seks anal.
Tidak ada komentar
Posting Komentar