Macam Infeksi Saluran Kemih pada Pria
Secara
umum, infeksi saluran kemih dapat dibagi menjadi dua, yaitu bagian atas dan
bawah. Terlepas dari itu, infeksi dapat terjadi terpisah berdasarkan organ yang
terlibat.
a. Prostatitis akut dan kronik.
Prostatitis akut disebabkan oleh infeksi akut pada seluruh
kelenjar prostat, dengan gejala demam dan nyeri di daerah prostat. Infeksi ini
sering berkaitan dengan infeksi gonorrhea atau raja singa (kencing nanah),
yaitu infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Sedangkan prostatitis
kronis dapat disebabkan oleh penyakit inflamasi maupun noniflamasi. Misalnya
refluks di dalam prostat, paparan kuman terus menerus, penyakit autoimun,
metabolit urin yang bersifat iritatif, atau nyeri neuropatik. Prostatitis
kronik yang disebabkan bakteri, merupakan penyebab tersering ISK yang
berulang-ulang pada pria.
b. Epididimitis. Merupakan infeksi atau peradangan epididimis, yaitu saluran testis pad
pria, yang terdapat dalam kantong zakar. Pada pria berusia kurang dari 35
tahun, penyebab terseringnya adalah Chlamydia
trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae.
c. Orchitis. Seringkali disebabkan virus, terutama virus penyebab gondongan
(parotitis). Infeksi ini dapat dihindari melalui vaksinasi.
d. Pielonefritis. Infeksi pada ginjal, yang terutama terjadi akibat infeksi yang menjalar
dari saluran kemih bagian bawah. Namun infeksi dapat juga terjadi melalui kuman
yang terbawa di dalam darah. Infeksi pada ginjal dapat bersifat fatal, dan juga
merupakan salah satu pencetus terbentuknya batu ginjal.
e. Sistitis bakterial. Merupakan infeksi pada kandung kemih, yang terjadi akibat penjalaran
infeksi dari uretra. Sistitis umumnya terjadi pada pria dengan kelainan
anatomis, gangguan pengosongan kandung kemiih, atau pada mereka yang dipasang
kateter (selang berkemih).
f.
Uretritis. Merupakan infeksi
saluran kemih bagian terluar, yang dapat disebabkan oleh penyakit menular
seksual ataupun kuman penyebab infeksi saluran kemih. Gejala pada keduanya
hampir sama. Pria berusia 20-35 tahun merupakan kelompok dengan risiko tinggi
terjadinya uretritis, mengingat kemungkinan adanya pasangan seksual lebih dari
satu, ataupun praktek seksual berisiko tinggi, seperti tidak menggunakan kondom
atau hubungan melalui anus.
Penyebab
tersering uretritis adalah gonorea dan klamidia, disusul dengan penyakit
menular seksual lainnya. Penyebab lain adalah iritasi akibat bahan kimia
(sabun, losion, jel kontrasepsi), lecet akibat gesekan mekanis (prosedur
pembedahan, aktivitas seksual atau masturbasi berlebihan), atau akibat
penyempitan uretra.
Mengenali gejala infeksi saluran kemih
Menurut
dr. Arry Rodjani, SpU, beberapa
penderita ISK, mungkin tidak merasakan gejala. Sedangkan kebanyakan akan
mengalami gejala seperti sering berkemih namun yang keluar hanya
sedikit-sedikit. Saat berkemih timbul rasa sakit atau terbakar pada daerah
perut bagian bawah atau pada uretra dan tidak dapat menahan rasa ingin
berkemih. Urin yang keluar dapat berwarna keruh atau seperti bernanah, atau
mungkin tampak kemerahan jika terdapat darah. Infeksi yang mencapai ginjal
dapat disertai dengan demam, mual, muntah, dan nyeri pada pinggang.
Untuk
memastikannya, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan sampel urin, untuk
melihat adanya bakteri atau tanda-tanda infeksi. Pemeriksaan darah juga mungkin
diperlukan untuk melihat adanya reaksi tubuh terhadap infeksi atau kemungkinan
adanya infeksi prostat. Pada kasus tertentu, mungkin diperlukan pemeriksaan
rontgen menggunakan zat kontras yang disuntikkan, pemeriksaan ultrasonografi
atau cystoscopy. Pemeriksaan ini terutama diperlukan jika ISK terjadi
berulangkali atau tidak membaik dengan pemberian obat-obatan dari dokter.
Mengatasi dan mencegah ISK pada pria
Sama
seperti infeksi lainnya, untuk mengatasi ISK diperlukan terapi menggunakan
antibiotik yang sesuai dengan kemungkinan kuman penyebabnya. Untuk memastikan
infeksi yang terjadi, sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter terdekat.
Yang terpenting adalah mencari tahu penyebab utama terjadinya infeksi. Jika
penyebab utamanya tidak diatasi, infeksi dapat terjadi berulangkali, dan bahkan
menyebabkan kerusakan pada ginjal. Untuk mengurangi nyeri, dokter biasanya juga
akan meresepkan obat anti nyeri.
Menurut
dr. Arry, pencegahan ISK sebenarnya cukup sederhana. Terutama adalah dengan
minum air putih dengan jumlah cukup banyak setiap hari, agar urin yang
dikeluarkan cukup banyak untuk menyapu bersih kuman yang bercokol di saluran
kemih. Umumnya kebutuhan cairan pada orang dewasa adalah 35-50 cc/kgBB/hari.
Hindari kebiasaan menahan kencing dan hindari hubungan seksual jika pasangan
sedang mengalami infeksi. “Dan pada kasus infeksi menular seksual,
masing-masing pasangan harus diobati pada saat yang bersamaan, untuk
menghindari efek ping-pong” tambahnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar