Advertiser

Breaking News

dr. Margareta Arianni, SpOT

dr. Margareta Arianni
Ia menjadi dokter spesialis ortopedi by accident. “Karena dikompori kakak-kakak senior saya,” dr. Margareta Arianni, SpOT tertawa. Awalnya, ia ingin menjadi dokter spesialis penyakit dalam. Bidang ortopedi kasus-kasusnya jarang diekspose sehingga tidak banyak yang kenal. Setelah bertemu  sekelompok kakak kelas, ia mulai tertarik. Sekarang, “Saya sangat mencintai bidang ortopedi.”
Setelah menjadi alhi bedah tangan di RS Premier Bintaro, cita-cita di masa kecil untuk menjadi diplomat menguap dan kian terlupakan. Ia masuk fakultas kedokteran, karena, “Ilmu biologi sagat menarik untuk dipelajari.” Dengan mempelajari ilmu biologi dan ilmu kedokteran, bagaimana tubuh bisa bekerja mulai dapat ditemukan jawabannya.
Kelahiran Jakarta tahun 1982 ini merasa beruntung, karena begitu lulus dokter umum program  PTT dihilangkan. Jadi, ia bisa langsung mengambil spesialis dan memilih bidang kedokteran bedah tulang.
Sub spesialisasi bedah tangan, ia dapatkan melalui beberapa institusi. Di Rumah Sakit Siriraj, Bangkok, milik pemerintah Thailand yang berafiliasi dengan Mahidol University, “Banyak kasus bedah tangan yang saya pelajari.” Dari Bangkok, ia melanjutkan pendidikan  selama 6 bulan di Surabaya, dilanjutkan di Jakarta dan Bandung. “Ini program yang diadakan oleh kolegium,” paparnya.

Di sela-sela kesibukannya, dr. Margareta masih berupaya untuk rutin menyalurkan hobinya terutama berenang, dan main piano. Sayangnya, karena kesibukan, seringnya ia hanya bisa mendengarkan musik klasik di mobil. (ant)

Tidak ada komentar