Advertiser

Breaking News

Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, SpM(K)


Prof. Nila F. Moeloek
Tahun 2010, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan terdapat 39 juta orang mengalami kebutaan di dunia, sementara 246 juta orang lainnya mengalami gangguan penglihatan. Diperkirakan, 12 orang menjadi buta tiap menit di dunia, 4 di antaranya berasal dari Asia Tenggara. “Di Indonesia, diperkirakan setiap menit ada 1 orang yang menjadi buta,” ujar Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, SpM(K), dalam acara SOHO#BetterU memperingati hari Penglihatan Sedunia, beberapa waktu lalu.
Profesor dengan nama asli Nila Juwita ini mengatakan, kondisi ini sangat memprihatinkan maka perlu ditangani sejak dini. Kebutaan akan menjadi beban bagi penderita dan keluarganya. Itu karena orang dengan kebutaan membutuhkan pendamping yang bersifat terus menerus, untuk melakukan segala aktivitas. Dengan sendirinya akan menurunkan produktivitas diri sendiri, pendamping dan juga keluarga.
Sebetulnya, 80% penyebab kebutaan dapat dicegah dan diobati. Untuk pencegahan, istri mantan Menteri Kesehatan RepubIik Indonesia Prof. Dr. dr. Faried Anfasa Moeloek, SpOG, ini menganjurkan agar warga masyarakat, “Memeriksakan mata secara rutin, minimal setahun sekali.”
Di usianya yang sudah tidak muda lagi, Prof. Nila selalu terdorong untuk bisa membantu masyarakat yang membutuhkan. Bersama PERDAMI (Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia), di mana ia menjabat sebagai ketua, ia tak segan-segan mengajak para anggotanya untuk melakukan operasi karatak gratis di wilayah-wilayah perbatasan Indonesia. “Saya masih sering melakukan bakti social operasi katarak gratis, hingga perbatasan Malaysia,” ujarnya.
Ia berharap, Departemen Kesehatan RI lebih memperhatikan kondisi kesehatan masyarakat Indonesia, utamanya di bidang kesehatan mata. “Saat ini akses untuk seseorang dapat melakukan operasi katarak gratis, masih sangat minim. Baik dari sisi pembiyayaan, mau pun dari sisi teknologinya. Padahal, pemerintah Indonesia mampu,” ujarnya. “Jika hanya menunggu dari pihak swasta yang memberikan bantuan, hanya sedikit orang yang bisa kami bantu.” (ant)

Tidak ada komentar