drg. Reiny Agustina
drg. Reiny Agustina |
Bagaimana
menggabungkan hoby menyanyi dengan praktek dokter? “Sambil praktek, saya
menyanyi untuk pasien,” ujar drg. Reiny
Agustina yang saat ini praktek di RS. Siloam Tb. Simatupang dan RSIA Kemang Medical Care. “Dengan
bersenandung saya bisa lebih rileks, pasien juga menjadi tidak takut.
Kadang pasien sampai tertidur.”
Menghadapi pasien anak-anak, ia memilih untuk
memberi motivasi atau membujuk mereka. “Kerja sebagai dokter itu stress, karena
dalam melakukan suatu tindakan biasanya butuh waktu cukup panjang.”
Wanita cantik ini menjelaskan,
bahwa menjaga kesehatan gigi itu sangatlah penting. Seperti kita ketahui dalam rongga mulut banyak terdapat jenis bakteri, salah satunya Streptococcus
Gordonii. Saat keadaan tubuh kurang sehat, bakteri akan masuk
kedalam pembuluh darah, kemudian melewati jantung dan dapat menginfeksi
katup jantung. Katup jantung yang terinfeksi ini, dapat menyebabkan
kematian atau jika tidak harus diganti dengan katup jantung mekanik. “Maka dari
itu sangat perlu menjaga kesehatan gigi, karena secara otomatis dengan menjaga
kesehatan gigi ikut juga menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan”.
Ia enjoy sebagai
dokter gigi, karena bisa bertemu banyak orang. Baginya, berkenalan dengan pasien
secara personal sangat menyenangkan. Enaknya lagi, profesi ini membuatnya bisa
mencari kehidupan di mana saja. Kalau, misalnya, suami dipindahkan ke daerah,
ia tetap bisa ikut dan bekerja di klinik, atau rumah sakit setempat. Bisa juga,
“Buka lapak sendiri.”
Anak pertama
dari ayah yang bekerja di Bank BUMN dan
ibu yang senantiasa menemani
kemanapun Ayah berdinas, menyenangi
hampir semua jenis musik. Saat bekerja, ia lebih memilih lagu-lagu yang slow,
jazz, atau lagu dengan lirik yang easy
listening. “Kalau lagi nyetir, saya lebih suka lagu-lagu dengan bit yang
menyenangkan, seperti R&B dan Hip Hop,” kata ibu satu anak ini.
Kelahiran 7
Agustus 1977 ini ingin punya klinik gigi sendiri, dan mendalami bidang
perawatan gigi estetik. “Di situ tantanganya besar, dari yang tadinya giginya
rusak menjadi indah. Itu sesuatu yang mengasyikkan buat saya,” ujarnya. Tidak
ingin jadi spesialis? Ia menggeleng. “Kalau punya klinik sendiri, saya bisa
mempekerjakan spesialis.” (ant)
2 komentar
Liked this
dokter cantiikk
Posting Komentar