dr. Michael Triangto, SpKO
Ketika Indonesia merebut dua gelar Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2013, semua bersorak gembira. Rasa haus selama sekian
tahun tanpa prestasi, terbayar sudah. Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan
menjadi juara dunia ganda putra
mengalahkan pasangan Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen di Tianhe
Indoor Stadium, Guangzhou, China, Minggu, 11 Agustus 2013.
Hanya sedikit
yang tahu, keberhasilan Ahsan dan Hendra, sebenarnya merupakan keberhasilan tim,
yang meliputi pelatih, tim dokter dan Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis
Seluruh Indonesia
(PB
PBSI).
Dokter? Menurut dr. Michael Triangto, SpKO, Kepala Sub Bidang Kedokteran Olahraga
Litbang PB PBSI, dokter berperan memberi masukan apakah kondisi atlit layak
untuk mengikuti event/turnamen atau tidak. “Tugas dokter cukup berat, terutama
ketika ada atlit yang cidera,” katanya.
Cidera adalah hal yang biasa terjadi di kalangan atlit.
“Tugas atlit adalah berlatih, bertanding dan menang. Tim dokter bertugas mempertahankan
dan meningkatkan kondisi atlit, dan mengarahkan supaya cidera tidak berkelanjut
atau semakin parah,” ujarnya.
Selain aktif di PBSI, alumni FK Atma Jaya ini
menjadi pengurus di cabang olah raga golf. “Banyak juga atlit lain yang datang
ke klinik saya,” jelasnya.
Kasus mengenaskan yang pernah ditangani, adalah
cidera mata yang menimpa atlit bulutangkis. “Kok bulu angsa itu diisi timah sebagai pemberat. Ketika itu, saat kok dipukul, pemberatnya terlepas dan
timahnya masuk ke mata,” jelasnya. Seorang pelatih bulu tangkis baru-baru ini juga
mengalami hal yang sama. Untungnya tidak sampai mengakibatkan kebutaan. “Hanya ada
sedikit gangguan penglihatan, terutama saat melihat cahaya lampu, karena aja
jejas di kornea mata,” jelasnya.
Menurut dokter yang sehari-hari praktek di Klinik
Slim + Health Sport Therapy ini, dalam menangani atlit yang cidera, tindakan
operasi merupakan opsi terakhir. Yaitu jika tidak ada alternatif terapi lain
yang dapat dilakukan. “Kami akan mencoba dulu dengan metode konservatif,”
ujarnya. “Keputusan untuk melakukan operasi harus benar-benar selektif. Dan
bila operasi dilakukan, pertanyaan yang muncul adalah: kapan atlit bisa pulih?”
Untungnya,
kondisi ini sangat jarang terjadi. Dari 80 atlit Pelatnas bulutangkis yang ada saat ini, setiap bulan sekitar 20
atlit mengalami cidera ringan hingga berat, yang harus ditangani dokter
dari berbagai disiplin ilmu, termasuk orthopedi. (ant)
Tidak ada komentar
Posting Komentar