Dr. Ponco Birowo, SpU, PhD
Tidak melakukan
PTT bisa dengan banyak alas an. Dr.
Ponco Birowo, SpU, PhD (39 tahun), tidak PTT sebagai hadiah, karena ia
adalah lulusan terbaik FKUI angkatan 1997. “Saat itu, ada kebanggan tersendiri.
Bukan karena tidak PTT, tapi karena saya menjadi lulusan terbaik sehingga
dibebaskan tidak PTT,” ujar dokter yang
praktek di Rumah Sakit Asri, Jakarta,
ini pada seminar “Factor Spermatozoa, Penyebab Infertilitas Pria?” belum lama
ini.
Beberapa
tindakan sulit seperti operasi, menjadi hal yang mengasyikkan baginya. “Mengoperasi
pasien itu seperti layaknya montir yang menservice kendaraan, mencari kelainan
kemudian memperbaiki untuk mendapatkan hasil yang maskimal. Dalam hal ini
kesembuhan pasien,” ujarnya.
Urolog lulusan
FKUI tahun 2005 ini, telah banyak menagani kasus. “Paling banyak kasus
invertilitas pada pria, prosentasenya bisa 60%,” ujarnya. Hal penting ketika
menangani sebuah kasus, adalah komunikasi. “Komunikasi yang baik akan
mendekatkan hubungan kita dengan pasien. Penatalaksanaan jadi lebih mudah, utamanya
infertilitas sebagai bidang yang khusus saya geluti,” katanya. Berdasar pengalamnnya, ada pasien yang ingin tahu
secara menyeluruh, ada juga yang pasrah. Beberapa faktor berperan, seperti
latar belakang pendidikan atau perkerjaan pasien.
Di waktu luang,
ia biasa camping atau jalan-jalan ke tempat baru yang belum pernah dikunjungi. Saat
masih mahasiswa, ia sering mendaki gunung. Di antaranya Gunung Cermai di Jawa
Barat dan beberap gunung di Jawa Timur. Daya tarik mendaki gunung adalah saat
bisa melihat matahari terbit. “Amazing-lah
pokoknya,” ujarnya.
Lulusan PhD dari
Hannover Medical School, Jerman, tahun 2009 ini, kini gemar makan sayur-sayuran.
“Dulu saya suka daging, sekarang saya kurangi karena faktor usia, ha ha.”
Ia berharap,
suatu saat nanti semua orang Indonesia
dapat berobat gratis. Hal itu dapat terjadi, dengan sistem jaminan nasional
yang membiyayai kesehatan masyarakat dari hulu sampai hilir, baik obat, jasa
dan segala hal yang terkait dengan kesehatan.
1 komentar
dok, saya faadel dari aceh, saya mau konsul masalah hormon, saya rutin ke gym dan tidak adalah gangguan apapun, namun sekita 8 bulan yanga lalu saya suntik hormon testosteron testabolon, namun sebelum suntik hormon saya melakukan donor darah dan setelah itu alat vital saya tidak lagi terangsang.. mohon penjelasan dok. thank
Posting Komentar