dr. Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT
Ada istilah medicine stop when the patient sleep. Itu
dulu dan ternyata keliru. “Banyak gangguan kesehatan yang terjadi pada saat
tidur,” ujar dr. Rimawati Tedjasukmana,
SpS, RPSGT, dari Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Yang membuatnya tertarik mendalami
dunia tidur, karena beberapa pasiennya tidak terdiagnosis sleep apnea. “Mereka mengeluh sakit setelah bangun tidur, atau
susah tidur. Karena saya belum mendalami kesehatan tidur, pasien tidak bisa
ditangani,” sesalnya.
Dokter ahli
tidur di Indonesia,
baru 6 orang. Tiga di Jakarta, dua di Bandung
dan satu di Yogyakarta. Hal ini membanggakan,
sekaligus memprihatinkan. Hal lain yang membanggakan, karena di Kendari,
Sulawesi Tenggara, ia punya banyak “kembaran”. Saat mengikuti program Inpres
(kini PTT) di sana,
bukan sekali dua ia dipanggil malam-malam untuk membantu ibu yang hendak
bersalin. Malam gelap gulita karena belum ada listrik. Ada kalanya, ia harus ke pulau malam-malam
untuk tujuan yang sama. Mendebarkan sekaligus membahagiakan. Jerih payahnya
terobati, karena banyak ibu yang kemudian memberi nama bayi wanitanya Rimawati.
“Ya, sekarang banyak nama Rimawati di sana,”
ia tertawa.
Hobinya membaca.
Buku medis ia baca setiap hari. Bila tidak, ia berselancar di internet untuk
mencari reverensi baru, supaya tidak ketinggalan. Kadang ia membaca novel. Ia
terkagum-kagum pada novel The
House of the
Spirits yang ditulis Isabel Allende. “Saya
biasanya memanjakan diri membaca novel saat liburan, atau kalau sedang di
pesawat.”
Ketua Indonesia
Society for Sleep yang beranggota 40-an orang ini berharap, dokter banyak yang tertarik
mendalami masalah tidur dan bahaya gangguan tidur. Ia ingin lebih aktif
menyebarkan ilmu di kalangan dokter dan masyarakat awam. Seperti kata William
Charles Dement (father of sleep
medicine), orang Amerika yang untuk pertama kalinya menyebutkan bahwa untuk
sehat kita harus memliki 3 kriteria: makanan bergizi, olahraga, dan tidur yang
baik. “Meski sudah mengonsumsi makanan bergizi dan olah raga, tapi tidur tidak
adekuat (OSA atau insomnia), kesehatan individu tersebut masih buruk.”
Tidak ada komentar
Posting Komentar