Advertiser

Breaking News

Ultherapy Tren Perawatan Kulit Terkini


Teknologi untuk perawatan kecantikan wajah kini semakin canggih. Tersedia pilihan teknologi yang beragam, bagi kaum hawa umumnya yang ingin tampak lebih muda nan cantik rupawan dalam waktu singkat. Setelah botox, filler, dan setrika wajah alias Thermage, kini muncul teknologi non-invasif mutakhir yang dapat mengencangkan dan mengangkat kulit yang disebut Ultherapy.

Ultherapy bekerja menggunakan teknologi gelombang suara ultrasonik (ultrasound) terfokus, yang bertujuan untuk menghangatkan kulit lapisan dalam. Ultrasound ini di awal penggunaan pada pasien, ditembakkan pada kedalaman 4,5 milimeter (mm) dari permukaan kulit. Lalu, ditembakkan kembali pada kedalaman 3 mm. “Tujuannya untuk mendorong mekanisme alami tubuh, agar membentuk kolagen serta elastin baru yang segar. Efeknya, bisa meremajakan kulit,” ujar dr. Inneke Halim, SpKK, dari Bethsaida Hospital, Tanggerang.

Kolagen merupakan protein alami yang menunjang kulit tetap kencang dan elastis. Seiring proses penuaan, elastisitas kulit berkurang dan kemampuan melawan proses gravitasi, menyebabkan kulit mengendur. Tindakan Ultherapy akan memicu proses pembentukan kollagen yang baru.

Kolagen dan elastin merupakan dua zat yang terdapat di kulit, yang berfungsi untuk mendukung struktur kulit. Jika jumlah keduanya berkurang seiring dengan pertambahan usia, akan berdampak pada elastisitas kulit.


Dalam teknologi perawatan kulit, Ultheraphy menggunakan teknologi pencitraan, mirip dengan metode pemindaian USG pada wanita hamil. Dengan demikian, pasien bisa melihat gambaran kulit dari sebuah layar. “Hasil terapi Ulthera dapat dilihat langsung, setelah perawatan yang membutuhkan waktu antara 20 hingga 60 menit,” jelasnya. Hasil maksimum didapatkan dalam rentang dua hingga tiga bulan, karena pembentukan kolagen dan elastin berlangsung secara bertahap.

“Keunggulan Ulthera adalah hanya butuh satu kali perawatan dan hasilnya memuaskan. Pasien tidak perlu dibius atau disuntik,” katanya. Prosedur ini tidak menimbulkan efek samping bagi pasien. Pasien dapat langsung beraktivitas, usai perawatan dilakukan. Terapi ini sudah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, Amerika Serikat (FDA), untuk mengencangkan kulit leher, dagu, dan meremajakan kulit sekitar mata.

Pasien direkomendasikan untuk kembali melakukan perawatan Ulthera setelah satu tahun. Untuk hasil yang lebih paripurna, Ulthera dapat dipadukan dengan perawatan estetika lain, seperti botox dan filler.

Teknologi ini diklaim aman untuk daerah mata, misalnya untuk menghilangkan kantung mata, menaikkan garis alis, juga kelopak mata. “Ulthera akan mengangkat kulit wajah, setelah itu jika ada volume yang kosong dapat diisi oleh filler. Dapat dikatakan, Ulthera meremajakan kulit sehingga pasien terlihat lebih muda. Selanjutnya, filler dapat lebih membentuk wajah pasien dan mempercantik,” ujarnya.

Kendala bagi sementara orang, karena perawatan berteknologi canggih ini membutuhkan biaya yang cukup mahal; hingga puluhan juta rupiah. Namun, penggunaan teknologi ini sekarang sudah menjadi tren di dunia. Sejauh ini, sudah tersebar sekitar 3.000 teknologi Ulthera di sekitar 80 negara.

Perlu diingat, Ultherapy bukan operasi face and neck lift (pengencangan wajah dan leher). Juga bukan pengganti operasi face and neck lift. Ultherapy merupakan tindakan pengencangan wajah melalui proses stimulasi kollagen dan bukan membuang kelebihan kulit, lemak dan mengangkat pengenduran jaringan lunak daerah wajah dan leher melalui proses operasi.

Hasil tindakan ultherapy berjalan sesuai dengan proses regenerasi kollagen, yang memerlukan waktu sekitar 2-3 bulan, karena proses penuaan berjalan terus untuk mempertahankan elastisitas, kekencangan kulit dan stimulasi kollagen. Tindakan ultherapy dianjurkan untuk diulang setiap tahun.


Ultherapy dapat dilakukan sebagai pilihan bagi mereka yang belum siap untuk operasi, tidak mempunyai waktu untuk pemulihan pasca operasi dan mengalami kekenduran wajah yang tidak berlebihan. (ant)

Tidak ada komentar