Advertiser

Breaking News

drg. Tb. Iman Wahyu Kusumadirja, MM, CDIS


Ia sudah bersiap-siap untuk bisa menerbangkan pesawat, dengan menjadi pilot.  Kebetulan, di  SMA nilai-nilai yang bagus bukan mata pelajaran biologi tetapi fisika. Lulus SMA, ia mendapat partial scholarship dari sekolah penerbangan di Australia. Tapi biaya hidup di sana sangat mahal, karena di Indonesia ketika itu sedang terjadi krisis moneter. Akhirnya, ia mengurungkan keinginan untuk menjadi pilot.
Terpikir olehnya untuk memilih profesi yang tidak terakit dengan kondisi perekonomian. Pilahannya: menjadi lawyer atau dokter. Ia kemudian memutuskan masuk Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti. Lulus, ia tertarik untuk mendalami bidang gigi estetik dan rekonstruksi. “Saya belajar ke Taiwan, Hongkong, Kamboja dan Korea Selatan, untuk mengambil master di bidang kedokteran gigi.” ujar drg. Tb. Iman Wahyu Kusumadirja, MM, CDIS, Kepala Bethsaida Hospital Dental Center (BHDC).
Kini pasiennya cukup banyak. Kasus-kasus yang ditangani juga banyak yang menarik; ada yang membutuhkan perawatan gigi sampai 25 bulan dan menghabiskan uang sekitar Rp. 500-an juta. “Tapi hasilnya cukup memuaskan. Pasien yang tadinya tidak percaya diri karena malu untuk tersenyum karena giginya awut-awutan, sekarang bisa tertawa lebar,” ujarnya. Banyaknya pasien, membuat untuk bisa bertemu dengannya, paling tidak harus membuat appointment satu minggu sebelumnya.

Untuk masalah estetik gigi, pertama kali bertemu pasien konsultasi paling tidak memerlukan waktu satu jam. Setelah hasil panoramik keluar, baru dikombinasikan antara keinginan pasien dengan kondisi gigi yang sebenarnya. Pokoknya, “Membuat yang mungkin dilakukan dan terbaik buat pasien. Itu komitmen saya.(ant)

Tidak ada komentar