Dr. dr. AAGP Wiraguna, SpKK (K) FINSDV, FAADV
Paling kanan Dr. Wiraguna |
Saat sembahyang ada semut menggigit, apa yang
dilakukan? “Saya biarkan meski terasa sakit,” ujar Dr. dr. AAGP Wiraguna, SpKK (K) FINSDV, FAADV. Baginya, binatang
juga makhluk Tuhan yang perlu diperlakukan dengan penuh kasih sayang.
Kepedulian terhadap sesama makhluk, ia praktekkan.
“Lulus dokter umum, kalau ada 5 pasien datang yang 2 tidak saya suruh bayar,”
jelasnya. Itu dilakukan saat tempat prakteknya bersebelahan dengan pasar loak.
Ayah satu anak dan kakek 2 cucu ini sempat konflik
batin ketika berkata kepada pasien, “Ya sudah, tidak usah bayar.” Sisi batin
yang baik memang, setelah berpikir bahwa dengan menarik bayaran, ia tidak bakal
kaya. Sebaliknya, tidak akan miskin dengan tidak meminta bayaran.
Semula, ia ingin menjadi dokter bedah atau spesialis
obgin. Sebagai dokter spesialis obgin harus siap kapan pun dipanggil ke rumah
sakit. Dokter bedah juga harus siap melakukan tindakan emergency 24 jam/hari.
Sepertinya, “Fisik saya tidak memungkinkan.” Ia pun mengambil spesialis kulit
kelamin. Di sini, meski ada kasus bedah atau emergency, seperti kasus Stevens-Johnson Syndrome (SJS),
jumlahnya tidak banyak.
Ia merasa menjadi manusia seutuhnya di Timor
Timur, ketika wilayah ini masih bagian dari NKRI. Ia dibutuhkan oleh banyak
orang, sehingga tugas satu tahun menjadi
3 tahun. “Kalau kita bangun pagi tidak tahu apa yang harus dikerjakan, kita
tidak berarti apa-apa. Ketika bangun tidur orang sudah antri di depan pintu,
hidup kita sangat berarti bagi orang lain,” jelasnya.
Di sela kesibukan, ia masih hobi membaca dan
menyanyi. Saat mahasiswa, ia menjadi vokalis dan di Timtim, “Kalau pesta orang
berdansa dan bernyanyi malam sampai pagi.” Sesekali, ia main gitar menyanyikan
lagu kesayangan My Way dari Frank Sinatra. Jenjang S3, ia mendalami masalah aging. “Penuaan dini bisa karena
lingkungan, misal paparan sinar matahari yang meningkatkan radikal bebas. Upaya
terbaik adalah dengan pencegahan.” (ant)
Tidak ada komentar
Posting Komentar