dr. Priscilla, SpBP-RE
“Tatangan di
bidang bedah plastik rekonstruksi lebih banyak. Penghargaan dari hasil yang
saya berikan bagi pasien, juga terasa lebih besar,” jelas dr. Priscilla, SpBP-RE, saat membuka Wound Care Unit RSU Bunda, Jakarta.
Penghargaan bukan berupa salary, karena salary lebih banyak ia dapat di bidang
bedah plastik estetik. “Intinya, pasien sangat terbantu dengan apa yang saya
lalukan.”
Bedah plastik rekonstruksi
adalah bidang kedokteran, yang bertujuan memperbaiki kondisi yang tidak normal
menjadi mendekati normal. Kasus rekonsrtruksi yang pernah ia tangani beraneka
ragam, mulai kasus Siti Nurjazila alias Lisa yang
tersiram air keras hingga harus dilakukan operasi face off, sampai kasus
kecelakaan yang mengakibatkan patah tulang wajah.
“Untuk wajah yang
hancur, kita kembalikan ke kondisi seperti semula, kayaknya mustahil. Dokter mengusahakan
agar pasien bisa kembali tersenyum, atau wajahnya bisa kembali pada fungsinya seperti
sediakala. Atau sekedar bisa makan kembali dengan enak; itu merupakan hal yang
sangat diharapkan pasien,” jelasnya.
Ada kasus luka kronis pada
kaki. Dari sekian banyak dokter yang didatangi pasien hingga ke Jepang dan Cina,
semuanya bilang harus melakukan amputasi. Pasien putus asa hingga tidak mau
lagi ke dokter. Luka kronis yang dialami pasien sudah hampir 40 tahun, membuatnya
tidak bisa berjalan.
Datang ke RSU
Bunda, pasien bukan untuk konsultasi luka kronisnya, tetapi karena penyakit
lain. “Bisa dibilang, pasien terpaksa ketemu dengan saya,” jelasnya. Pasien
sempat menolak menemuinya, karena pasti akan menyarankan untuk amputasi. “Setelah dilakukan anamnesis dan saya tidak
menyuruhnya amputasi, pasien mau dirawat luka kronisnya. Ia sempat terkejut
dengan pernyataan saya. Akhirnya dalam 2 bulan, luka kronik yang berumur
puluhan tahun itu sembuh,” jelasnya. “Dan pasien bisa berjalan kembali.”
Kelahiran
Malang, 9 Januari 1973 ini ayahnya seorang dokter gigi. Ia menyukai hampir semua jenis film, “Asal jangan
film horror.” Untuk menghilangkan rasa jenuh, ia travelling bersama keluarga;
naik gunung atau ke pantai. Ia terkesan melihat Bunaken, Bali
dan Bukittinggi, dan yang belum kesampaian adalah ke perairan Raja Ampat. (ant)
Tidak ada komentar
Posting Komentar