dr. Andra Aswan, SpPD
“Saya siap memberikan
training diabetes ke dokter umum,” ujar dr.
Andra Aswan, SpPD, dari RSCM. Lewat Program Pelatian Diabetes kemitraan PT.
Sanofi dan pemerintah, dilakukan train of
trainers untuk mengedukasi 5.500 tenaga kesehatan dalam waktu 5 tahun, di
seluruh Indonesia.
Menurut dr.
Andra, banyak manfaat yang diperoleh dengan mengikuti pelatihan ini, terutama dalam
meningkatkan pengetahuan mengeni penyakit diabetes. Gelombang pertama pelatihan
melibatkan 52 dokter spesialis penyakit dalam dari sekitar 14 kota
di Indonesia.
Gelombang kedua yang diikuti 65 dokter spesialis penyakit dalam dari 36 kota, juga telah
menyelesaikan modul pelatihan. Nantinya dokter-dokter ini akan memberikan
pelatihan kepada dokter umum di wilayah masing-masing, untuk menangani penyakit
diabetes secara lebih baik
Meski diabetes sudah
diajarkan saat pendidikan internist, ia mengaku pelatihan ini sangat
bermanfaat. “Saya juga sering ketemu pasien diebetes, saat praktek. Tapi, ada
update terbaru yang belum diketahui. Misalnya, untuk diagnosa diabetes saat ini
bisa menggunakan Hba1c. Selama ini, saya fokus pada kadar gula darah puasa,
kadar gula 2 jam setelah makan, dan gula darah sewaktu,” jelasnya
Untuk daerah-daerah
perifer, Hba1c mungkin belum applicable,
tapi paling tidak bisa menambah pengetahuan dokter. Dalam pelatihan selama 3
hari, diajarkan juga prinsip-prinsip dasar tentang bagaimana menyiapkan pasien
diabetes yang akan menjalani operasi.
“Dulu, target
gula darahnya harus di bawah 200 mg/dl. Saat ini yang paling optimal untuk
pasien diabetes yang akan menjalani operasi antara 140-180 mg/dl,” jelasnya. Beruntung,
ia mendapatkan pengetahuan ini langsung dari pakar ADA (American Diabetes Association). “Sebelumnya
saya hanya membaca textbook atau hasil penelitian mereka. Di sini, saya bisa
diskusi secara langsung dan itu sangat luar biasa.”
Konsep pelatian
yang diberikan juga sangat menarik. Selain kuliah, diberikan cara-cara
pemecahan kasus diabetes, misalnya komplikasi ginjal pada penderita diabetes. “Mereka
dengan gamblang menjelaskan proses terjadinya seperti apa, diagnosisnya, dan
bagaimana terapinya.”
Mengenai
diabetes, dokter yang juga praktek di RS Kebayoran ini ingin memulai dari diri sendiri. “Saya
kegemukan dan punya risiko kena diabetes. Sedang dicoba untuk diturunkan,
dengan olahraga dan diet,” ia tertawa. (ant)
1 komentar
terima kasih infonya om,.
Posting Komentar