Dr. dr. Imam Subekti SpPD-KEMD
Tahun ini, Indonesia akan menjadi tuan rumah The 17th Congress of The ASEAN
Federation of Endocrine Societies (AFES). Kongres akan diadakan 13-16
November 2013 di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta. Menurut Ketua Panitia Kongres Dr. dr. Imam Subekti SpPD-KEMD, kongres
ke-17 ini akan dihadiri peserta dari Indonesia, Malaysia, Myanmar, Philippine,
Singapore, Thailand, dan Vietnam.
Tiga negara Asean lain yang belum bergabung adalah
Cambodia, Laos dan Brunei Darussalam. Pendekatan terhadap ke-3 negara ini terus
dilakukan. “Tujuannya untuk mengontrol diabetes di ASEAN,” ujar Dr. Imam.
Mengenai AFES, ada yang membuatnya bangga. Logo
AFES menggunakan wayang. Itu karena
UNESCO, badan dunia yang membidangi kebudayaan, telah menetapkan wayang kulit
sebagai peninggalan atau pusaka kemanusiaan yang sangat indah, November 2003. Pemerintah
Indonesia diminta agar wayang tetap dipertahankan.
Dan, kenapa yang dipilih tokoh Krisna? “Sosok Krisna
sangat dikenal di Asia Tenggara, khususnya di negara yang culture-nya Hindu. Krisna
sosok pribadi yang bijaksana, ahli
strategi yang hebat dalam politik mau pun peperangan. Krisna juga memiliki otak
dan fisik yang hebat,“ ujar Dr. Imam.
Ada pun logo PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi
Indonesia) berupa gambar kelenjar hipofise. Sistem endokrine yang terdiri dari
kelenjar hipofise, merupakan kelenjar penting dan utama. Disebut “utama” karena kelenjar ini mengeluarkan
hormon, yang kemudian memberikan efek di berbagai kelenjar atau organ target.
Seperti kelenjar tiroid, kelenjar para tiroid, kelenjar adrenal, kelenjar anak
ginjal, pankreas, ovarium dan testis. “Inilah area yang akan di bahas di AFES,”
ujarnya
Acara AFES akan terbagi 3, yaitu pre-congress,
main-congress, dan post-congress. Divisi Metabolik Endokrine setiap tahunnya juga biasa
melakukan kongres, yakni Jakarta Diabetes Meeting (JDM), dan tahun ini
merupakan acara ke-22. “Karena kali ini Jakarta menjadi tempat kongres AFES, penyelenggaraan
JDM ke-22 digabung dengan AFES; dilaksanakan saat post-congress,” jelasnya. Pada
kongress AFES ke-17 nanti, 30-40% sesi ilmiah dan simposium akan membahas
masalah diabetes. (ant)
Tidak ada komentar
Posting Komentar