Dr. Santoso Karo-Karo, MPH, SpJP (K), FIHA
“Dari kecil saya
senang memakai topi,” ujar Dr. Santoso
Karo-Karo, MPH, SpJP (K), FIHA. Kegemaran itu diturunkan dari kakeknya, orang
Karo asli. “Pria Karo harus memakai dresscode topi, entah kopiah, ikat kepala,
topi detektif, atau apa pun,” katanya. Oleh kakeknya, setiap ke pasar atau
keluar rumah untuk menghadiri upacara adat, selalu dipakaikan topi. Upacara
adat biasanya hari Sabtu dan Minggu. Ayahnya, seorang tentara, juga gemar
mengoleksi topi. Dan orang Karo biasanya memakai kopiah. “Saya sendiri seringnya
memakai topi detektif,” katanya.
Selain hoby, ia memakai
topi karena tidak tahan dinginnya ruangan ber-AC. “Kalau kena dingin, kepala
saya pusing. Kalau pakai topi, rasa pusing hilang karena topi bisa
menghangatkan kepala,” katanya.
Koleksi topinya
ada 30-an buah. Ada
yang dibeli sendiri, ada yang dikasih teman. Koleksinya bermacam-macam, mulai
topi biasa, topi koboi yang lebar, topi detektif, topi yang biasa dipakai
penyanyi, dan lain-lain. Dari sekian banyak jenis topi, ia paling suka memakai
kopiah melayu, yang berbeda dengan kopiah hitam yang biasa dipakai di masyarakat.
Kopiah melayu bagian tengahnya lebih
menonjol. “Di Sumatra dikenal juga sebagai kopiah tengku-tengku,” tambahnya.
Dia juga senang
memakai topi koboi. Meski bentuknya hampir sama, topi koboi perempuan berbeda
dengan yang laki-laki. “Tapi sekarang ada topi unisex, bisa dipakai laki-laki
dan perempuan.” Topi koboi unisex ia punya 3 dan sekarang tinggal 2. “Yang satu
hilang, lupa saya taruh di mana. Ha ha ha.”
Hoby ini tidak
memerlukan biaya besar. Harga topi yang dikoleksi berkisar Rp.50 ribu - Rp.300
ribu. Kebanyakan produk lokal, seperti dari Garut. Topi yang punya kesan mendalam, yaitu topi model gentelman Inggris
yang harganya juga tidak terlalu mahal.
Hobynya memakai
topi, mendapat perhatian rekan-rekan sesama kardiolog. Setidaknya, ada 5
kardiolog yang sekarang mengikuti jejaknya. Seperti Prof. Reggy, dr. Suharman,
dr. Martinus Amir, dr. Kuswandi, dr. Nur Haryono. “Biar saja waktu masuk hotel
mewah saya dikira juragan tempe,
yang penting saya nyaman dan lebih percaya diri dengan memakai topi.” (Ant)
Tidak ada komentar
Posting Komentar