Dr. dr. Achmad Fauzi Kamal SpOT
“Penyambungan tulang
menggunakan recombinant human BMP-2 atau kombinasinya, bisa menjadi solusi
kesehatan di masa yang akan dating,” ujar Dr.
dr. Achmad Fauzi Kamal SpOT, di sela acara pengukuhan doktornya di ruang senat
akademik FKUI, Rabu 16 Mei 2012.
Banyak tantangan
yang ia hadapai dalam merampungkan desertasinya ini. Kelahiran Sukabumi, 28
Desember 1970 ini menyatakan bahwa sell punca sebetulnya bukan bidang yang
selama ini ia geluti. Tantangan kedua, pengerjaan pada hewan mengakibatkan
suatu pengerjaan yang sangat rumit dan perlu biaya besar. “Saya sudah
membayangkan, bagaimana kerumitan yang akan saya dapati dalam penelitian ini,”
ujarnya.
Karena
penelitian ini menggunakan hewan coba, sebagai peneliti ia tidak bisa
memprediksi bagaimana tingkat keberhasilanya. Karena, kadang hewan yang diteliti
tiba-tiba mati, padahal sudah hampir selesai, atau kenda lain di hewan cobanya.
Tantangan paling
berat adalah ketika harus melakukan isolasi, dengan melakukan kultur sendiri.
Masalahnya, “Sampai saat ini belum ada metode pasti, sehingga selnya harus
dilakukan kultur. Tantangan selanjutnya adalah, bagaimana menghasilkan atau
menjaga keberhasilan dengan terapi sel punca tersebut.“ Diakui bahwa tantangan
bekerja di sel itu sangatlah rumit. “Pertama karena bukan merupakan bidang saya.
Yang kedua, karena bekerja pada hewan kecil,” ujarnya. Setelah dihitung-hitung,
biaya untuk percobaan sampai disertasinya selesai, tak kurang dari Rp. 400
juta. “Itu biaya pribadi,” ujarnya. Dia memang dijanjikan akan mendapatkan
grand, tetapi belum tahu kapan.
Ia bersyukur
karena disertasinya dapat memperoleh IPK 3,89. “Penelitian yang saya lakukan, melibatkan
banyak orang dan banyak institrusi. Selain FKUI dan universitas lain, juga Batan
dan Puspitek”. Ia bangga karena penelitian ini didukung oleh semua pihak.
Dengan apa yang dicapainya, rasa capeknya
terbayar sudah. “Ini bukan semata keberhasilan saya sendiri, tetapi keberhasilan
semua orang yang mendukung saya.” (ant)
Tidak ada komentar
Posting Komentar