Advertiser

Breaking News

Mengenal Penyakit Paru akibat Kerja


Penyakit paru akibat kerja memberikan dampak besar bagi penderita. Dengan menggunakan alat pelindung diri yang baik atau menghindari partikel penyebab, mampu mengurangi kejadiaannya.

Rasa waswas dapat timbul bila kita bekerja di lingkungan berdebu, kotor, atau berhubungan dengan banyak bahan kimia. Wajar saja jika kemudian terjadi batuk, sesak, atau gangguan pernapasan lainnya, kita jadi bertanya-tanya, mungkinkah ini disebabkan oleh lingkungan pekerjaan yang tidak sehat?

Menurut dr. Boedi Swidarmoko SpP, ahli paru dan saluran pernafasan RSUP Persahabatan, Jakarta, penyakit paru akibat kerja merupakan sekelompok penyakit yang disebabkan oleh kontak dengan zat iritatif atau beracun saat bekerja, sehingga  timbul gangguan pernapasan akut ataupun kronik. Kontak dapat bersifat berulang-ulang, kontak dalam waktu yang lama, ataupun satu kali kontak dengan zat berbahaya.

Pekerjaan yang dapat menyebabkan penyakit paru

“Masing-masing debu, bahan kimia, atau partikel zat tertentu, dapat menyebabkan penyakit yang berbeda, meskipun sama-sama menyebabkan gangguan pernapasan” ujar dr. Boedi. Umumnya, pekerjaan seperti tukang cor, pekerja tambang, pembuat terowongan, pengecor logam, petani, pekerja tekstil, pekerja cat mobil, dan pengrajin tembikar; terpapar dengan banyak partikel, yang jika dihirup dalam waktu panjang dapat menyebabkan gangguan paru.

Sebagai tambahan,  pekerja yang menggunakan bor (termasuk dokter gigi), petugas yang menangani bubuk silika, dan tukang bangunan juga berisiko mengalami silikosis. Sedangkan asbestosis juga dapat mengintai mereka yang bekerja menggunakan insulator asbes, pembuatan dan perbaikan kapal, pembuatan tungku, tukang listrik, dan tukang kayu.

Selain silika dan asbes, penggunaan zat-zat kimia dalam proses produksi juga dapat menyebabkan gangguan paru pada pekerja yang menanganinya. Gangguan dapat bersifat ringan ataupun serius, bergantung pada toksisitas (kekuatan racun) zat tersebut, lamanya paparan dan frekuensi terpapar.

Disebabkan oleh debu organik dan debu inorganik

Partikel-partikel di udara dapat menyebabkan permasalahan pada paru. Partikel tersebut dapat merupakan kombinasi dari debu, serbuk sari, jamur, kotoran, tanah, abu, dan jelaga. “Semakin kecil partikel, maka ia semakin berbahaya, karena lebih mudah dihirup ke dalam paru dan diserap ke dalam tubuh” tambahnya.


Jenis partikel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu partikel organik dan partikel inorganik. Partikel organik adalah substansi yang mengandung karbon, seperti misalnya kapas, jerami, serbuk sari, gas, fume atau uap, dan sebagainya. Sedangkan partikel inorganik adalah substansi yang tidak mengandung karbon, seperti karbon monoksida dan karbon dioksida. Contohnya asbes, batu bara, silika, dan lain-lain.

Tidak ada komentar