Advertiser

Breaking News

Media Visit [RSKB Bina Estetika] Cantik Dengan dan Tanpa Bedah Plastik


Foto Bersama manajemen dan direksi RSKB Bina Estetika
Jakarta, 29 September 2016 - Wanita mana yang tidak ingin terlihat cantik? Sejak dahulu kala, cantik menjadi dambaan setiap perempuan. Tujuannya, agar semakin percaya diri dan terlihat menarik bagi lawan jenis. Berbagai resep herbal tradisional dari berbagai daerah yang konon bisa memuluskan dan menghaluskan kulit serta melangsingkan tubuh, menjadi bukti bahwa kecantikan sangat lekat dengan kaum wanita sejak zaman nenek moyang.

Seiring majunya perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran, pilihan untuk mempercantik diri juga semakin beragam, mulai dari penggunaan kosmetik, obat, suntikan, hingga dengan bantuan teknik operasi plastik.

Salah satu jenis operasi plastik yang paling populer di dunia, termasuk Indonesia, adalah rhinoplasty atau operasi untuk memancungkan hidung. Di Amerika Serikat saja, pada tahun 2011 tercatat ada sebanyak 244.000 rhinoplasty yang dilakukan. Tidak mengherankan memang, karena hidung merupakan bagian terdepan wajah yang tentu sangat memengaruhi tampilan seseorang secara menyeluruh.

dr. Sidik Setiamihardja
“Rhinoplasty merupakan tindakan bedah rekonstruksi yang dilakukan untuk memperbaiki bentuk estetik dan fungsi hidung,” ujar dr. Sidik Setiamihardja, SpB, SpBP, dari Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat. Bentuk estetik umumnya untuk memancungkan hidung, sedangkan fungsi hidung misalnya memperbaiki fungsi pernafasan.

Secara anatomis, hidung tersusun dari tulang, tulang rawan, dan kulit. Dalam melakukan prosedur rhinoplasty untuk tujuan estetik, dokter dapat memodifikasi satu atau seluruh bagian hidung. “Sebelum melakukan tindakan rhinoplasty, dokter terlebih dahulu mempertimbangkan fitur wajah pasiennya sehingga mendapatkan bentuk yang benar-benar diinginkan si empunya hidung. Hal ini akan menentukan teknik apa yang akan digunakan,” ujarnya.

Informed consent penting dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri baik dari sisi pasien maupun dokter dalam melakukan tindakan. Dalam melakukan informed consent, dokter dapat menginformasikan tindakan apa saja yang dilakukan, lamanya tindakan operasi hingga pada tahap pemulihan paska operasi, risiko tindakan, dan komplikasi yang mungkin terjadi.

Foto hidung sebelum operasi sangat penting dilakukan. Sebelum operasi dilakukan pasien difoto dari arah depan, arah miring kiri dan kanan, samping kiri dan kanan, dan dari bawah. Pengambilan gambar ini bertujuan untuk menilai simetrisitas, porporsi hidung, melihat ada tidaknya kelainan, menentukan teknik operasi, dan lain-lain.


Biaya yang ditawarkan untuk prosedur rhinoplasty cukup bervariasi, bergantung pada teknik operasi, biaya alat dan fasilitas rumah sakit, serta jenis obat yang digunakan pasien. Penggunaan material tambahan (implan) untuk membentuk hidung, umumnya menggunakan bahan sintetik atau pula diambil dari bagian tubuh pasien. Bahan sintetik yang digunakan sebagai implan terbuat dari silikon padat yang dapat dibentuk. Sementara bahan tambahan yang diambil dari tubuh pasien umumnya menggunakan tulang rawan telinga atau tulang iga pasien. “RSKB Bina Estetika, mengombinasikan kedua bahan tersebut. Yang menjadikan hidung tampak lebih alami,” ujar dr. Sidik.

Kolagen dan Botox untuk Mempercantik Kulit

Kerut di wajah merupakan tanda bahwa gravitasi tidak pernah bohong. Di dunia ini, hampir semua orang ingin usianya bertambah tanpa bonus keriput. Masalahnya, wanita seringkali lupa untuk merawat wajah dan menghindari sinar matahari sejak usia belia. Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen yaitu zat yang membuat kulit menjadi kenyal dan kencang, akan semakin berkurang. Akibatnya, wajah akan dihiasi oleh bercak-bercak hitam dan keriput. Aksesoris ini akan semakin banyak dan terbentuk lebih cepat jika seseorang malas menggunakan tabir surya dan hobi merokok.

Menurut dr. Anna Gunawan, SpKK, dari RSKB Bina Estetika, cara terbaik untuk melawan keriput adalah mencegahnya dengan menghindari sinar matahari dan rokok. Bagaimana jika keriput sudah terbentuk, apakah ada cara untuk memuluskannya kembali? Jawabannya, ada. Keriput timbul karena berkurangnya kandungan kolagen pada kulit. Karena itu, untuk mengatasi keriput, kolagen jugalah yang menjadi obatnya. Kolagen ini dapat dimasukkan ke tempat yang keriput melalui suntikan oleh dokter yang terlatih, untuk ‘mengisi’ kembali bagian-bagian kulit yang sudah tampak berkerut. Walhasil, kulit akan tampak lebih kenyal dan kencang. Pilihan lain agar tampak selalu awet muda adalah penggunaan Botox.

Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai kolagen dan Botox, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu bagian-bagian kulit. Menurut dr. Anna, kulit adalah organ terluas pada tubuh manusia dan mencakup 16% berat tubuh manusia. Kulit terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan epidermis, dermis dan subkutan (hipodermis). Epidermis merupakan bagian terluar kulit manusia yang bertugas mengatur banyaknya penguapan cairan tubuh dari kulit. Ia juga berfungsi sebagai pelindung sel serta jaringan di bawahnya. “Tanpa adanya epidermis, tubuh akan cepat mengalami dehidrasi,” jelas dr. Anna.

Tepat di bawah epidermis terdapat lapisan kedua, yaitu dermis. Dermis merupakan tempat melekatnya pembuluh darah, saraf, dan folikel rambut. Dermis merupakan tempat dibentuknya protein yang kita sebut sebagai kolagen. Perlu diketahui, kolagen adalah salah satu protein yang paling melimpah di dalam tubuh kita. Sekitar 25-30% protein di tubuh manusia terbuat dari kolagen, misalnya pada jaringan konektif seperti tulang rawan dan tendon.

Kolagen adalah komponen protein utama yang membentuk dermis, salah satu lapisan terluar kulit setelah epidermis. Protein ini penting untuk menjaga kulit tetap kencang dan lentur. “Ibarat kasur, ketika masih baru, ia masih kencang dan elastis. Lama-kelamaan, kasur akan kempes kempes,” jelas dr. Anna. Normalnya, kolagen berperan saat kita menggunakan otot-otot di wajah untuk tersenyum, mengerutkan kening, menyipitkan mata. Namun, saat kolagen mengalami stress, ia justru dapat mengakibatkan munculnya garis atau bahkan keriput di wajah.

dr. Anna Gunawan
Perubahan pada kolagen dapat terjadi karena beberapa hal. Pertama, dengan bertambahnya usia, kolagen pada kulit mulai memecah dan kaku. Saat kulit masih sehat, helaian-helaian kolagen masih sangat lentur sehingga kulit dapat kembali ke bentuk semula setelah kita tersenyum atau mengerutkan dahi. Namun, ketika kadar kolagen mulai berkurang, kulit akan kehilangan elastisitas dan tidak kembali ke bentuk awalnya.

Tubuh membutuhkan suplai kolagen dalam jumlah yang cukup. Meski begitu, untuk mempertahankan dan mendapatkan kolagen tidaklah mudah. Bahkan, sejak usia 25 tahun tubuh mulai kehilangan kolagen sebanyak 1,5% setiap tahunnya. Akibatnya, kolagen akan mengempes dan tidak mampu lagi menyokong lapisan terluar kulit. Saat itulah kulit mulai menjadi keriput.

Saat ini, ada banyak produk kolagen yang beredar di pasar. Ada yang berupa krim, suplemen, hingga suntikan kolagen. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah bahan-bahan tersebut efektif untuk menghilangkan keriput? Salah satu produk kolagen yang banyak dipasarkan adalah yang berbentuk krim. Pada dasarnya, krim hanya bekerja pada permukaan kulit sama seperti pelembab. Tujuannya adalah untuk menghambat penguapan air dari lapisan dermis sehingga kulit tetap lentur. Pelembab kulit, baik yang mengandung ataupun yang tanpa kolagen tidak dapat menembus kulit, dan umumnya produk semacam ini tidak dirancang untuk diserap kulit. Karena itu,  dapat dikatakan produk semacam ini tidak dapat mencegah penurunan kadar kolagen ataupun membuat keriput menghilang.

Lalu bagimana dengan modalitas lain, dalam hal ini suntik kolagen? Suntik kolagen bertujuan untuk mengisi dan mengganti kolagen alami dalam kulit. “Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyuntikan kolagen mampu mengurangi garis-garis pada kulit dan membantu memudarkan bekas luka,” jelasnya. Normalnya, kolagen yang disuntikkan dari luar akan menggantikan kolagen pada lapisan dermis yang jumlahnya kian menurun seiring bertambahnya usia. Kolagen dalam bentuk suntikan ada yang terbuat dari kulit sapi yang diproses dan ada juga yang sintetis. Kolagen sintetis ini  dikenal sebagai human collagen product yang banyak beredar di pasaran.

Efek samping

Meski diketahui memberikan manfaat yang baik pada kulit terutama untuk menghilangkan keriput, ternyata penyuntikan kolagen juga dapat menimbulkan beberapa risiko. “Salah satu risiko terbesar penyuntikan kolagen adalah munculnya rekasi alergi,” jelas dr. Anna. Tidak perlu kuatir, untuk meminimalisir hal ini, umumnya dokter akan melakukan tes alergi terlebih dahulu. Risiko lain yang mungkin terjadi di antaranya infeksi, munculnya jaringan parut, kulit yang mengelupas, dan lain-lain.

Penyuntikan kolagen dapat menimbulkan pembengkakan atau memar dalam waktu 24 jam setelah tindakan. Pada daerah suntikan juga dapat timbul kemerahan, yang umumnya menghilang dalam waktu 1 hingga 7 hari. Setelah menjalani penyuntikan kolagen, pasien masih bisa menggunakan make-up tetapi dengan menghindari menggosok daerah suntikan secara berlebihan. Hindari paparan sinar matahari berlebih atau konsumsi alkohol pada minggu pertama setelah suntikan.

Efek pemberian suntikan kolagen tidak bersifat permanan. Ini karena tubuh akan menyerap kolagen yang disuntikkan sehingga penyuntikan kembali mungkin diperlukan. Manfaat suntik kolagen dapat dirasakan rata-rata selama 3 bulan, meski ada juga yang melaporkan hingga mencapai 2 tahun.

Botox

Botox telah diperbolehkan beredar sebagai obat ajaib untuk mengatasi kerutan pada kulit wajah selama 15 tahun terakhir. Meski awalnya menuai kontroversi, pengguna Botox terus bertambah setiap tahunnya di seluruh penjuru dunia. Saat ini, penggunaan Botox tidak hanya menarik bagi kaum wanita. Botox telah menjadi bagian dari gaya hidup pria, terutama di kota-kota metropolitan.

Menurut American Society of Plastic Surgeon, antara tahun 2000 dan 2010, jumlah pria yang menjalani prosedur Botox meningkat hingga 258%. Kebanyakan pria tersebut umumnya melihat Botox bukan hanya untuk meningkatkan penampilan, mood, dan percaya diri; tetapi juga sebagai investasi di dalam pekerjaan dan tentu saja dalam hal asmara.

Hasil instan tanpa operasi
                
Menurut dr. Anna, Botox berasal dari kata botulinum toxin A, yaitu protein murni yang diekstraksi dari bakteri Clostridium botulinum. Racun ini pada saat menimbulkan penyakit dapat menyebabkan lumpuhnya persarafan, termasuk di otot pernapasan. Namun, toksin ini kemudian dimanfaatkan untuk melumpuhkan dan merelaksasi otot wajah sehingga membuat kulit di atasnya teregang dan kerut tampak menghilang. Botox diberikan dokter dengan cara menyuntikkan toksin yang sudah diencerkan ke otot-otot tertentu di wajah.
                
Proses penyuntikan Botox hanya memerlukan waktu beberapa menit. Tidak diperlukan obat bius saat penyuntikan karena jarum yang digunakan sangat kecil. Botox hanya akan mempengaruhi daerah di sekitar penyuntikan sehingga tidak perlu takut akan efek samping ‘botulism’ atau keracunan.

                Selain untuk memperbaiki kerutan pada wajah, banyak pria yang memanfaatkan Botox untuk kondisi lain, misalnya untuk mengatasi keringat berlebih di daerah ketiak. Umumnya, pria memang memiliki keringat yang lebih aktif dibanding wanita. Namun, banyak pria yang tidak menginginkan bajunya terlihat basah dan bau keringat setiap saat. “Botox dapat menghambat produksi kelenjar keringat yang ada di daerah sekitar suntikan,” jelas dr. Anna. Manfaat lain Botox adalah untuk mengatasi migren, spasme otot, retensi urin, dan inkontinensia (mengompol).
                
Botox cukup disukai karena memberikan hasil cepat tanpa harus melalui operasi. Dalam waktu tiga hari sampai seminggu, efek Botox akan mulai terlihat. Efek ini akan berlangsung selama kurang lebih empat sampai enam bulan. Karena sifatnya yang tidak permanen, maka begitu efek dirasa telah berkurang, diperlukan penyuntikan kembali guna mendapat hasil yang sama.

Sedikit berbeda dengan Botox pada wanita

                Prosedur Botox pada pria sama seperti pada wanita. Meski demikian, pemberiannya dapat berbeda. Pria biasanya memerlukan dosis yang lebih besar, mengingat ototnya yang lebih menonjol, terutama pada bagian dahi. Dokter akan memfokuskan suntikan, agar wajah tidak tampak kaku dan seperti sedang mengenakan topeng. Perhatian ini terutama diberikan di daerah alis. Selain itu, daerah di bagian tepi luar mata juga perlu diperhatikan. Jika tidak, mata dapat terlihat lebar dan tampak seperti wanita.

Hasil dapat bervariasi

                Hasil penyuntikan Botox dapat bervariasi. Jika digunakan dengan benar, maka pria dapat memiliki wajah lebih segar dan bebas kerut. Namun jika berlebihan, bukan wajah rupawan yang didapat, melainkan wajah dapat tampak terlihat aneh. Yang paling sering adalah wajah tampak seperti tanpa ekspresi karena daerah penyuntikan yang kurang tepat atau berlebihan.
                
Efek samping lain yang dapat timbul dengan penggunaan Botox adalah bekas suntikan yang kadang dapat mengganggu, meski menggunakan jarum yang sangat kecil. Bekas ini dapat menghilang dalam hitungan jam. Meski demikian, pria biasanya lebih sensitif dan mudah terbentuk memar dibanding wanita. Oleh karena itu, bila teman pria anda mengaku jatuh atau cedera saat berolahraga enam bulan sekali, mungkin saja ia baru mendapat suntikan Botox.
                
Botox juga dapat menyebabkan nyeri kepala, infeksi saluran napas, flu syndrome, blefaroptosis (kelopak mata tampak jatuh), mual, dan rasa kembung. Ada kalanya pria atau wanita yang mendapat Botox menjadi terobsesi. Mereka seolah melihat kerutan di wajahnya muncul kembali, padahal masih mulus-mulus saja. Ini disebut dengan ‘wrinklerexia’. “Namun semua efek samping ini umumnya hanya bersifat sementara,” tambah dr. Anna.

Jika anda tertarik untuk ber-Botox, ada baiknya mencari ahli yang dapat dipercaya. Meski dapat kembali seperti semula, tapi anda tentu tidak mau wajah terlihat aneh selama enam bulan. Tindakan penyuntikan Botox sebaiknya dilakukan oleh dokter bedah plastik atau dokter spesialis kulit dan kelamin, terutama yang telah berpengalaman menyuntikan Botox.

Jangan lupa, pastikan jarum yang digunakan steril, dan waspada jika ada gejala yang dirasa tidak biasa yang anda rasakan setelah penyuntikan.

Tentang RSKB Bina Estetika


Sejak berdiri 23 tahun silam, RSKB Bina Estetika melayani semua tindakan bedah plastik, baik rekonstruksi maupun estetika. Untuk melengkapi dan sebagai prasyarat Rumah Sakit tipe C, terdapat juga pelayanan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, serta Dokter Penyakit Dalam. Rumah sakit yang berdiri tanggal 18 Agustus 1983 ini, telah memiliki fasilitas High Care Unit (HCU), Laboratorium, Farmasi dan Radiologi, dengan 25 tempat tidur. 

Tidak ada komentar