Advertiser

Breaking News

drg. Pruput Dwi Mutiari, SpBM

drg. Muti
Maunya menjadi lawyer, “Karena menurut saya itu keren.” Garis tangan menuntunnya menjadi dokter gigi, seperti sang ibu. “Saya masih ingat ibu berkata: menjadi dokter gigi, saya nggak perlu pusing cari kerja, tinggal melanjutkan praktek ibu.” Keuntungan lain, “Saya bisa bekerja di rumah,ujar drg. Pruput Dwi Mutiari, SpBM. Lulus dokter gigi, ia mengambil spesialis bedah mulut.Jujur saya menikmati profesi ini dan sangat bersyukur.”

Dituntut untuk selalu profesional, terkadang menemui hal yang lucu saat sedang praktek. Sekali waktu, ia bertanya kepada pasien: bapak sudah bawa fotonya? Pasien menjawab: bawa dok. Ia seketika berdiri mengambil dompet di saku dan mengeluarkan pas foto. ”Padahal yang saya maskud lan foto rontgen gigi.

Di waktu luang, ia pergi diving. “Diving pertama kali di Wakatobi. Kebetulan waktu itu saya ikut program PTT,” jelasnya. Wakatobi memiliki pesona laut yang sangat indah. Ddi Wakatobi itu juga ia mengambil license menyelam. Beberapa spot diving di Indonesia pernah ia kunjungi, diantaranya Bali, Lombok, Pulau Komodo dan Morotai. “Masih banyak tempat yang ingin saya datangi. Indonesia adalah surga bagi para divers (pencinta diving).”

Saat PTT tahun 2008, tepatnya ia ditempatkan di Tomia, Wakatobi. Ketika itu  ada 2 dokter umum dan 1 dokter gigi. “Disana profesi dokter cukup dihargai,” jelasnya. Meski tidak ada sinyal telepon dan di beberapa daerah belum ada istrik, warga di sana tetap bisa menikmati hidup.


“Saya melihat anak-anak di sana gembira bermain dengan segala keterbatasan. Mereka membuat telepon-teleponan dari tempurung kelapa. Itu membuat saya bersyukur dan lebih menghargai kehidupan. (ant)

1 komentar

Anonim mengatakan...

Ini drg yang pelakor itu ya?