drg. Devi Oktora, MKM
drg. Devi Oktora |
“Masih banyak yang menyikat gigi saat mandi, sebelum sarapan dan sebelum makan malam,” ujar drg. Devi Oktora, MKM, yang bertugas di Puskesmas Kelapa Dua, Tangerang. Ibu dua anak
ini dua kali bertemu Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (kini mantan) di Istana Negara, Jakarta. Ia mengamati, perilaku
masyarakat perkotaan maupun pedesaan nyaris sama dalam
merawat gigi.
Orangtua dari golongan menengah atas yang anaknya memiliki gigi berlubang, tidak kunjung ditambal. Ia berusaha
menanamkan kebiasaan menyikat gigi yang benar pada beragam kalangan, termasuk
anak-anak TK. “Saya menciptakan dokter gigi kecil tingkat TK. Dengan harapan, mereka bisa memberi tahu orangtua, sekaligus menambah semangat dan motivasi anak dalam
menjaga kesehatan gigi.”
Sejak 2014, ia membentuk kader kesehatan gigi
remaja, bekerja sama dengan pejabat
daerah. “Banyak remaja yang akhirnya menjadi kader kesehatan
gigi, mirip kader Posyandu,” kata dokter gigi yang aktif di Gerakan Pramuka
Tangerang ini.
Ia membuka klinik perawatan gigi bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Ide muncul
ketika ia menjadi volunteer
di Special Olympic, ajang olahraga untuk atlet berkebutuhan khusus. Ia menemukan, banyak anak berkebutuhan khusus mengalami masalah
dalam merawat giginya.
“Mereka membutuhkan waktu dan skrining berbeda. Terlebih, mereka tidak berdaya
untuk merawat gigi sendiri, tidak paham dan emosi tidak stabil sehingga sulit
ditangani dokter gigi. Kebanyakan ibu tidak tahu cara merawat gigi mereka secara efisien, dan merasa lelah membujuk anak yang sering tantrum.”
Anak berkebutuhan khusus memiliki bentuk gigi dan
tingkat kerapuhan email berbeda, akibat mutasi gen. Ketika orangtua tidak teratur membersihkan gigi dan
gusinya sejak bayi, terjadi penumpukan caries gigi yang
lebih parah dari anak biasa.
Kiprah promotif preventif drg. Devi Oktora diakui, hingga ia dinobatkan sebagai Tenaga Kesehatan Teladan
Provinsi Banten 2014. Ia juga meraih beasiswa Kemenkes untuk melanjutkan
pendidikan dokter spesialis.
“Saya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Mengembangkan ilmu bukan
untuk diri sendiri tapi untuk masyarakat.” Ia percay, bila ikhlas, insyaallah rezeki akan mengikuti. (ant)
Tidak ada komentar
Posting Komentar