Advertiser

Breaking News

Penanganan Cedera Gigi dan Jaringan Lunak Sekitar Mulut Anak


Siaran Pers                                                                                              Dapat Diterbitkan Segera

Penanganan Cedera Gigi dan Jaringan Lunak Sekitar Mulut Anak

Pembukaan RaDental Clinic RSIA Grand Family
Anak adalah makhluk yang sangat mudah mengalami trauma. Jatuh, kehilangan keseimbangan, dan terbentur dapat terjadi saat anak beraktivitas.  Pada anak usia 0-6 tahun, cedera daerah mulut merupakan cedera kedua tersering, mencapai 18% dari seluruh cedera tubuh. Di antara cedera mulut ini, cedera gigi adalah yang paling sering terjadi, disusul oleh cedera jaringan lunak mulut.
                Menurut American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD), trauma pada gigi susu paling sering terjadi saat anak berusia dua hingga tiga tahun, yaitu saat kemampuan koordinasi motoriknya masih berkembang. Sedangkan cedera pada gigi tetap biasanya terjadi akibat jatuh, kecelakaan lalu lintas, kekerasan, dan cedera olahraga.
Dapat patah, berubah posisi, hingga tanggal
                Dikatakan oleh drg. Rudy Kurniawan SpKGA, pakar Kesehatan Gigi Anak RaDental Clinic, RSIA Grand Family, Pantai Indah Kapuk, Jakarta, trauma pada gigi tidak hanya dapat menimbulkan perubahan pada penampilan gigi secara estetik. Cedera pada gigi dapat menimbulkan dampak besar terhadap fungsi gigi dan psikologis anak di kemudian hari. Cedera pada gigi akibat trauma dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
·      Gigi susu patah
Patahnya gigi susu dapat hanya mengenai permukaan ataupun mengenai bagian dalam gigi yang disebut pulpa. “Gigi patah dapat menyebabkan nyeri saat anak makan atau minum susu. Nyeri juga timbul ketika gigi disentuh,” jelas drg. Rudy. Patahan yang terlihat jelas dapat membuat tampilan gigi menjadi aneh dan tidak rata.
Pada kasus yang ringan, gigi yang tajam dapat dihaluskan dan patahan gigi dapat disambung kembali selama kondisi gigi masih dalam keadaan baik. Pada kasus lain, mungkin diperlukan perawatan pulpa dan perbaikan bentuk serta fungsi gigi dengan cara ditambal.
·      Intrusi atau berubah posisi
Trauma pada gigi susu dapat menyebabkan gigi terdorong masuk ke dalam gusi (intrusi) sehingga terlihat seperti baru tumbuh atau hilang. Adanya dorongan juga dapat menyebabkan gigi berubah kedudukannya. Kedua hal ini dapat menimbulkan nyeri pada gigi.
Pada kasus ringan intrusi dan perubahan posisi gigi susu, dokter dapat hanya melakukan observasi dan perawatan dengan antiseptic. “Namun, pada kasus tertentu mungkin diperlukan penarikan gigi, reposisi, hingga pencabutan gigi,” jelasnya.
·         Avulsi gigi susu
Trauma yang cukup hebat dapat menyebabkan gigi susu menjadi lepas atau tanggal. Tanggalnya gigi hingga ke akarnya disebut dnegan avulse gigi. Hal ini dapat menimbulkan rasa nyeri yang hebat pada anak. “Bergantung situasi, gigi yang tanggal ini dapat ditanam kembali. Jika tidak memungkinkan, dapat dilakukan pemasangan gigi palsu,” jelasnya.

Tantangan tersendiri
               
Media, mengajukan pertanyaan pada narasumber
Kasus trauma gigi pada anak dapat menjadi tantangan tersendiri bagi dokter gigi yang belum berpengalaman. Pemeriksaan dan penanganan trauma gigi cukup sulit terutama pada anak yang kurang kooperatif atau takut. Meski demikian, perlu diingat bahwa gangguan pada gigi susu dapat memengaruhi pertumbuhan gigi tetap yang berada di bawahnya. Penanganan trauma gigi susu yang kurang tepat dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan gigi tetap.
                Selain dokter, orang tua juga harus tetap tenang, tidak panik saat terjadi trauma pada gigi anaknya. Bila gigi patah, orang tua dianjurkan untuk membawa patahan gigi bila memungkinkan dengan cara merendamnya di dalam susu. Anak perlu dibawa langsung ke dokter gigi tanpa menunda-nunda. Kronologi terjadinya trauma juga perlu diceritakan kepada dokter gigi untuk menentukan berat ringannya trauma dan tindakan selanjutnya.

Mucocele
Mucocele adalah benjolan yang berada di rongga mulut, baik mulut bagian atas, bawah, maupun di bawah lidah. Dikatakan oleh drg. Pruput Dwi Mutiari, SpBM, Spesialis Bedah Mulut RaDental Clinic, mucocele disebabkan oleh trauma pada kelenjar ludah. Akibatnya, kelenjar ludah tidak dapat mengalir sebagaimana mestinya dan membentuk benjolan. Besar mucocele bervariasi pada setiap orang. Benjolan ini juga dapat membesar jika terus terkena gesekan, misal saat makan. Mucocele merupakan kasus yang sering terjadi pada anak-anak. Pencetusnya di antaranya kebiasaan menggigit-gigit bibir bagian bawah, akibat terbentur saat bermain, atau tersodok sikat gigi yang mengakibatkan kerusakan kelenjar ludah minor sehingga terjadi pengumpulan saliva di bawah mukosa bibir.
Benjolan mucocele dapat hilang tanpa diobati tetapi dapat membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan dan melalui fase pecah-timbul-pecah-timbul sampai benar-benar hilang. Terapi definitif pada mucocele adalah dengan pengambilan (ekstirpasi) benjolan tersebut melalui tindakan bedah minor sederhana. “Tindakan ini dapat dilakukan di bawah anestesi lokal dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit yang berlebihan. Waktu pengerjaannya pun singkat, hanya sekitar 15 menit,” jelasnya. Tindakan bedah pada mucocele dapat mengurangi risiko kekambuhan mucocele ulang (rekurensi).
Benjolan lain yang sering timbul pada mulut bayi dan anak-anak adalah ranula. Seperti mucocele, ranula merupakan kelainan yang terjadi pada kelenjar liur. Hanya saja ranula terjadi pada kelenjar liur yang lebih besar (mayor) di dasar mulut. Pada kasus yang lebih serius, ranula dapat menembus otot dasar mulut dan kemudian menimbulkan benjolan di area leher. Hal ini disebut plunging Ranula. Pada kasus ranula, biasanya tampak benjolan berisi cairan warna kebiruan pada dasar mulut. Ranula yang berukuran besar dapat menyebabkan lidah terangkat sehingga menimbulkan gangguan makan dan bicara pada anak. Terapi pada ranula adalah dengan tindakan pembedahan berupa pembukaan “atap” ranula. Tindakan ini diharapkan dapat membuka “pintu keluar” aliran saliva dan mencegah terjadinya pengumpulan saliva pada dasar mulut. Baik mucocele maupun ranula merupakan kasus yang sering terjadi, dan bukan merupakan suatu kasus keganasan seperti yang  biasanya ditakutkan orang tua. Dengan tindakan yang tepat, mucocle dan ranula dapat sembuh tanpa komplikasi yang berarti.

Tentang RaDental Clinic
Tim Dokter RaDental Clinic
RaDental Clinic merupakan instansi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di daerah Pantai Indah Kapuk. Founder RaDental Clinic, drg. Reiny Agustina, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan kesehatan gigi secara paripurna.

Didukung oleh dokter gigi spesialistik dan edukator yang handal dalam memberikan informasi, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, serta mengajarkan kepada Masyarakat pentingnya menjaga kesehatan gigi sejak dini, RaDental Clinic hadir dan menjadi bagian pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Grand Family, Jakarta.

Tidak ada komentar