Advertiser

Breaking News

dr. Willyarto S. Wibisono, SpOG


dr. Willyarto S. Wibisono
Ultrasonografi (USG) membawa banyak manfaat. Siapa yang membawa alat ini ke Indonesia? Ia adalah dr. Willyarto S. Wibisono, SpOG, (83 tahun). Ia membawanya langsung dari Jerman sekitar1980-an.
Alat USG pertama masih dengan teknologi dua dimensi (2D), dan citra yang dihasilkan masih hitam putih. Meski begitu, dokter yang berpengalaman bisa memanfaatkannya untuk mendeteksi berbagai kelainan pada janin. Mulai dari usia kehamilan, bibir sumbing, hingga mengukur fisik janin.
Ia pertama belajar USG ketika meneruskan studi Obgyn di Jerman tahun 1965. Lalu mendalami ilmu tentang USG di beberapa negara di Eropa, termasuk kepada penemu USG, Ian Donald.
“USG generasi pertama hanya menampilkan satu garis amplitudo. Fungsi alat ini untuk mendeteksi ada sesuatu dalam tubuh, entah janin atau tumor,” katanya saat ditemui di Sanur, Bali, Sabtu (30/8/2014).
Ia aktif mengenalkan manfaat USG melalui seminar awam. “Saya orang pertama yang melakukan seminar awam tentang USG, kalau tidak salah di Sarinah. Dan, RSCM adalah rumah sakit pertama yang memiliki alat ini, sekitar tahun 1982.”
Saat ini USG terus berkembang, bnisa menampilkan gambar sangat jelas dengan teknologi 4D. Ddokter selain bisa memotret janin, bisa melihat gerakan janin secara langsung (live).
“Akurat tidaknya hasil pembacaan USG, bergantung man behind the gun. Jam terbang dokter sangat diperlukan," kata ayah satu anak dan kakek dua cucu ini. Kecanggihan USG generasi terbaru, sangat berarti dalam mendeteksi kelainan. Misalnya melihat ada tidaknya kelainan genetik di usia kehamilan yang sangat dini.  
Kecintaan Willyarto terhadap teknologi ultrasonografi tak pernah pudar. Ia masih memeriksa pasien di kliniknya di Cipinang Elok, Jakarta Timur, bahkan, “Saya masih kuat operasi sampai tiga jam."  Di rumahnya, ia masih menyimpan rapi berbagai alat USG, mulai generasi pertama sampai keluaran tahun 2012. Semuanya masih berfungsi baik. (ant)

Tidak ada komentar