Advertiser

Breaking News

dr. Jeremy Chow, MBBS, MRCP, M.Med, FAMS



dr. Jeremy Chow

Kematian jantung mendadak atau serangan jantung menggambarkan  kematian yang tidak terduga, dari kelainan jantung yang terjadi dalam jangka waktu pendek; umumnya kurang dari 1 jam, sedari munculnya gejala pada seseorang tanpa tanda awal.
“Meski jarang, serangan jantung dapat terjadi pada kelompok usia di bawah 40 tahun,” jelas dr. Jeremy Chow, MBBS, MRCP, M.Med, FAMS, ahli Jantung dan electrophysiologist di Asian Heart & Vascular Center Gleneagles Medical Center Singapore beberapa hari lalu di Jakarta.
Serangan jantung sering menjadi manifestasi pertama penyakit jantung koroner, yang menyumbang 50% kematian akibat penyakit kardiovaskuler di negara maju. Menurut dr. Chow, setidaknya terdapat 250.000 - 450.000 kasus kematian akibat serangan jantung mendadak di AS/ tahun. Sebagian besar kasus terjadi pada lanjut usia (lansia).
Pada kaum muda, dilaporkan serangan jantung mendadak terjadi setelah melakukan olahraga berat. Sebagian besar penyebabnya tidak diketahui pasti, bahkan setelah dilakukan pemeriksaan pada mayat. “Michael Jackson merupakan salah satu artis yang meninggal akibat serangan jantung mendadak.”
Penyebab serangan jantung sangat bervariasi, bisa karena masalah organ yang terkait dengan jantung, dapat juga karena kerusakan struktur jantung itu sendiri. Misalnya pernah mengalami serangan jantung sebelumnya, kardiomiopati, atau karena sudden arrhythmic death syndrome (SADS). “SADS merupakan kelainan irama jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak terutama pada anak muda.” 
Menurut dokter yang pernah mengikuti pendidikan di Kerckhoff Klinik, Bad Neuheim, Jerman, ini saat ini kematian akibat serangan jantung mendadak bisa diantisipasi dengan melakukan screening kesehatan secara rutin. Kematian jantung mendadak juga bisa dicegah, menggunakan alat implantable cardiac defibrillator (ICD). (ant)

Tidak ada komentar