dr. Walta Gautama, SpB(K) Onk
Hoby main bola sejak kecil, saat kuliah ia masuk tim inti sepakbola
Universitas Indonesia dan pernah bertandang ke Malaysia untuk mengikuti
turnamen. “Saya sering main di liga mahasiswa UI,” ujar dr. Walta Gautama, SpB(K) Onk. Kelahiran Jakarta, 6 Desember 1967 ini
senang menjadi striker. Namun, tim menuntut agar ia
bisa bermain di semua posisi. Jadi,
“Saya bisa main sebagai striker,
tengah atau di belakang.”
Ia pernah masuk Sekolah Sepak Bola (SSB) Jayakarta
saat di SMP. Hanya
tiga bulan, karena sulit mengatur
waktu. Ia lalu mengembangkan diri secara personal dan ikut klub di sekitar rumah. Menjabat Kepala Deteksi Dini Kanker RS Kanker Dharmais, Jakarta, dengan banyak kesibukan, ia tetap setia dengan hobinya. “Main bolanya hari Minggu, bersama para residen bedah di stadion Lebakbulus,” jelasnya. “Saya nggak suka futsal, jadi tetap cari lapangan besar.”
Menjadi dokter spesialis bedah ternyata ada hubungan
dengan hobinya. Dulu, di UI kesebelasan yang paling kuat adalah dari bedah fakultas kedokteran. “Bedah saat itu
menawari bergabung, karena permainan
saya dinilai bagus,” jelas
dokter yang gemar memakai celana jeans ini. “Saya bersyukur, karena
dengan main bola, bisa
menjadi residen di Departemen
Bedah FKUI.”
Ada pun ketertarikanya di bidang onkologi, “Karena saya senang ngobrol dengan pasien,
mencoba merasakan kondisi mereka dan mengetahui apa saja yang dirasa berat oleh pasien, ketika melakukan terapi.” Kesempatan untuk melakukan semua itu, menurutnya, ada kalau
ia mendalami onkologi. Bidang ini adalah satu-satunya yang merawat pasien hingga
meninggal. “Saya memposisikan pasien layaknya teman, bukan sebagai dokter dengan pasien,” katanya. Umumnya, pasien kanker tidak nyaman dengan penyakitnya. “Tugas saya membuat pasien merasa nyaman dengan
kondisi yang dialami.”
Kembali ke bola,
meski harus begadang ia selalu menyempatkan
diri nonton Chelsea FC, klub idolanya. Mengapa sepak bola Indonesia tidak maju-maju? “Karena penggelolaannya tidak pake hati.” (ant)
Tidak ada komentar
Posting Komentar