Advertiser

Breaking News

dr. Sharita Siregar, SpM


dr. Sharita Siregar
Saat koas, ia melihat bidang kedokteran mata paling maju teknologinya dibanding bidang kedokteran lain. “Untuk operasi digunakan mesin dan teknologinya dari tahun ke tahun, semakin maju dan berkembang,” ujarnya.
Maka, lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, ia memutuskan menjadi residen di Departemen Ilmu Kesehatan Mata FKUI/RSCM, Jakarta. Apalagi, kata dr. Sharita Siregar, SpM, “Di mata, saya masih bisa mengerjakan tindakan bedah meski kecil. Itu sangat mengasyikan dan penuh tantangan. Pas lagi operasi, adrenalin lebih meningkat dan saya menjadi lebih excited.
Lulus S2 lebih cepat satu semester, ia beberapa kali dipercaya sebagai pembicara di forum international. Dan di Milan, ia didaulat menjadi moderator dalam acara International di bidang ophthalmology. Ia enjoy menjadi dokter karena sudah mengenal profesi ini, bahkan sejak dalam kandungan. “Bapak dan ibu saya dokter. Kakak saya juga dokter. Mau tidak mau saya terpapar,” ujarnya di Jakarta Eye Center @Kedoya, Jakarta.
Awareness masyarakat Indonesia terhadap kesehatan mata, kini semakin membaik. “Semakin banyaknya dokter mata, termasuk penyebarannya yang sampai ke pelosok negeri, membuat kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kondisi mata menjadi  semakin tinggi,” jelasnya.
Teknologi anyar di rumah sakit tempatnya bertugas adalah collagen cross link-in, yang memungkinkan penderita gangguan mata - dalam hal ini kornea - bisa dilakukan pengobatan. Teknologi ini adalah satu-satunya yang ada di Indonesia.
Meski sibuk, kelahiran Jakarta 1 Januari 1983 ini masih menyempatkan diri  travelling. “Kalau local tourism, saya suka ke Yogyakarta dan Bali. Untuk luar negeri saya suka ke Eropa,” jelasnya. Ke Eropa, waktunya biasanya saat ada jadwal seminar atau symposium International.
Ia senang bila bisa menjadi invited speaker di forum International. “Kalau di dalam negeri sudah biasa,” katanya. Misalnya nanti di acara JECIM (Jakarta Eye Center International Meeting) 2014, yang bertema Celebrating the 30th Anniversary of Jakarta Eye Center and the 2nd ASEAN Ophthalmology Forum. (ant)

Tidak ada komentar