Dr. dr. Doni Firman, SpJP(K)
Indragiri Hilir
tak akan pernah dilupakan oleh Dr. dr. Doni
Firman, SpJP(K), yang kini menetap di Jakarta. Di kabupaten yang masuk
wilayah Provinsi Riau itu, ia memulai karir sebagai wajib kerja sarjana (WKS).
Bukan sekali dua
ia kejatuhan ular dari pohon yang tumbuh di tepi sungai, “Padahal, saya paling
takut melihat ular.“ Ular umumnya kecil saja, tapi menurut penduduk setempat,
“Jenis ularnya ada yang berbisa.”
Selain takut
ular, ia tidak bisa berenang. Sedangkan, wilayah Kabupaten Indragiri Hilir
berupa perairan dan hanya sedikit daratannya. Pernah, ia dipanggil warga untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan. Dalam perjalanan, perahu yang ia tumpangi
hampir tenggelam.
“Saya panik
setengah mati. Untung orang yang menjemput sangat cekatan. Kapal yang kemasukan air bisa di pinggirkan dan akhirnya
menepi ke daratan” jelasnya.
Puskesmas
tempatnya bertugas, saat itu memang sangat terisolir. Dari Kota Pekanbaru,
harus naik mobil selama 8 jam, disambung naik kapal selama 7 jam baru sampai di
Kabupaten. Menginap satu malam, esoknya naik speed boat selama 3 jam, “Barulah sampai ke Puskesmas.”
Bertahan 3 tahun
di Indragiri Hilir, selain karena masih bujangan, ia senang makan sea food. Itu klop dengan masyarakat di sana,
yang mata pencahariannya sebagai nelayan. Harga udang dan ketam (kepiting
besar) relatif murah, dan tidak jarang ia mendapatkannya sebagai imbalan atas
pelayanan kesehatan yang diberikan. Usai bertugas di Puskemasnya jam 07.30-14.00,
hari Senin hingga Sabtu, ia buka praktek. Selain udang dan kepiting, “Kadang
saya diberi ayam.”
Tahun-tahun itu,
1994-1997, air bersih sulit didapat karena tanahnya gambut. Untuk air minum,
memasak dan mandi, warga memasang drum besar di luar rumah untuk menampung air
hujan. “Drumnya bisa setinggi rumah, supaya air yang ditampung banyak. Air lalu
disaring, supaya lebih bersih, untuk kemudian dikonsumsi sebagai air minum.”
Dari kawasan yang
terpencil, tak terduga pada tahun 1997 ia diundang ke istana oleh Presiden Soeharto, karena terpilih menjadi
dokter teladan nasional. Sekaligus, ia diangkat menjadi pegawai negeri atas
prestasinya membangun fasilitas dan sistim kesehatan di Indragiri Hilir. “Itu kebanggaan tersendiri bagi saya,” paparnya.(ant)
2 komentar
mantap sahabat sukses selalu
mantap sahabat sukses selalu
Posting Komentar