Artroskopi Solusi Masalah Sendi
Artroskopi berasal dari kata arthros yang berarti sendi, dan scopy yang berarti melihat.
Artroskopi adalah tindakan melihat bagian dalam sendi, menggunakan kamera dengan lensa fiber optik
melalui sayatan kulit yang sangat kecil. Menurut dr. Margareta Arianni, SpOT,
dari Hand Clinic RS Premier Bintaro, “Tindakan artroskopi dilakukan untuk melihat
dan mengetahui kelainan dalam sendi secara langsung (diagnostik). Dapat juga dilakukan untuk mengobati suatu kelainan sendi
(terapeutik).”
Tindakan ini hanya beripa sayatan kecil pada kulit pasien. Luka operasi menjadi minimal dan pasien cepat sembuh. “Pasien cenderung
memilih tindakan minimal invasive surgery,” jelasnya.
Artroskopi dapat dilakukan pada beberapa sendi
antara lain: bahu, pergelangan tangan, panggul, lutut dan pergelangan kaki. Tindakan
ini relatif aman bagi pasien, termasuk mereka yang telah memasuki usia senja. Selama prosedur artroskopi
dilakukan, pasien bisa tetap sadar karena pembiusan dilakukan secara spinal
(blok saraf tulang belakang). Bahkan dapat dengan hanya memberikan
suntikan lokal pada kulit di sekitar sendi, sehingga pasien dapat melihat di layar monitor
keadaan sendinya dan tindakan yang dilakukan oleh dokter.
Tindakan artroskopi menggunakan sistem kamera
dengan lensa fiber optik dengan sumber cahaya, untuk melihat isi sendi dan ditampilkan lewat
layar monitor TV. Instrumen
lain digunakan untuk melakukan tindakan tertentu misalnya gunting kecil,
penjepit jaringan dan alat pemotong elektrik (shaver).
Penyakit /kelainan sendi yang dapat dilakukan
tindakan secara artroskopi, d iantaranya pengapuran
sendi tangan. Tindakan yang dapat
dilakukan dengan artroskopi adalah shaving atau membuang jaringan tulang rawan
rusak, menisektomi atau membuang meniskus yang robek atau rusak yang tak dapat
diperbaiki, mengambil pengapuran yang lepas (loose bodies) atau tindakan untuk
mencoba menumbuhkan kembali tulang rawan sendi yang rusak, misalnya pada pergelangan tanggan.
Cidera sendi yang disertai robekan atau putusnya ligamen atau tendon
Pengikat-pengikat sendi (ligamen) atau urat otot
(tendon) dapat robek atau putus, saat sendi mengalami cidera misalnya akibat cidera olahraga, terjatuh atau
akibat kecelakaan lalu lintas. Tindakan yang dapat dilakukan secara
artroskopi, adalah melakukan
perbaikan pada tendon yang robek. Atau melakukan /mengganti
pengikat yang putus, dengan
tendon yang diambil dari tempat lain (rekonstruksi). Misalnya pada mereka yang suka melakukan olahraga
yoga, atau pemain sepak bola khususnya keeper. “Kemungkinan tendon robek atau putus pada mereka, kejadiannya cukup banyak. Dengan wrist arthroscopy, pasien dapat
ditolong dan dengan keunggulan lebih minimimal lukanya dan proses
penyembuhannya cukup cepat,” jelas dr. Arini.
Pergelangan tangan
(wrist Joint) merupakan sendi yang rumit, tersusun dari ujung tulang radius dan ulna, 8 tulang karpal, dan
pangkal tulang-tulang metacarpal. Tulang-tulang ini saling bertautan melalui
ligament-ligamen, yang menjaga sendi pergelangan tangan tetap stabil namun
fleksibel. Nyeri pada pergelangan tangan bisa disebabkan gangguan di salah satu
dari struktur-struktur dalam sendi tersebut, baik tulang, ligament, kapsul
maupun tendon. Nyeri
pergelangan tangan dapat dialami semua orang dari berbagai profesi, aktivitas mau pun umur.
Meski prosedur arthroscopy cukup sederhana dan
aman, ada beberapa risiko komplikasi atau efek samping, yaitu: pendarahan,
infeksi (demam, menggigil, kemerahan, nanah, kelenjar getah bening bengkak, dan
panas di sekitarsendi), bekuan darah di ekstremitas, kerusakan pada saraf,
sendi atau jaringan sekitar sendi, serta penumpukan tekanan dalam otot (sindrom kompartemen).
Setelah prosedur dilakukan, dokter akan memberi
antibiotik untuk mencegah infeksi dan obat penghilang rasa sakit. Pasien
disarankan menjaga penutup luka (perban) agar tetap kering, selama beberapa minggu agar luka cepat sembuh. (ant)
Tidak ada komentar
Posting Komentar