Advertiser

Breaking News

dr. Lukman Edwar, SpM(K)

dr. Lukman Edwar
Meski kecil, masih banyak yang perlu dipelajari dari organ mata. “Masih banyak pertanyaan besar mengenai organ mata dari sisi medis, yang sampai saat ini belum ada jawabannya. Untuk mempelajarinya, perlu keilmuan yang luas dan mendalam,” ujar dr. Lukman Edwar, SpM(K).
Ketika ia menjadi PPDS Ilmu Kesehatan Mata, subspesialisasi bidang kedokteran mata jumlahnya hanya 9, sekarang. Lukman sendiri memilih menjadi dokter spesialis mata, karena melihat bidang kedokteran ini “lebih santai”, berbeda dengan sepesialis obgin atau bedah, misalnya.
Sebagai dokter spesialis mata, selain tetap bisa melakukan prosedur bedah atau operasi yang merupakan kesukaannya, masih ada toleransi waktu. “Masih ada jedanya, waktunya nggak kaku-kaku amat,” jelasnya. 
Kasus yang sering dijumpai di kliniknya adalah infeksi pada mata. Kebetulan, ia adalah dokter mata subspesialisasi infeksi-imunologi. “Infeksi pada mata bisa disebabkan virus, jamur dan bakteri di korena. Jika tidak ditangai dengan baik, dapat menyebabkan kebutaan.”
Banyaknya kasus infeksi, selain karena Indonesia adalah Negara tropis, juga karena penggunaan obat-obat tradisional yang tidak tepat. Beberapa bulan lalu, ada kejadian infeksi mata karena  penggunaan lensa kontak yang tidak tepat. Awal tahun 2014, kasus ini menimpa banyak wanita usia muda yang menggunakan lensa kontak warna-warni. Beberapa kasus lain, seperti penyakit imunologis pada mata, juga ia jumpai di kliniknya.
Ia mengikuti PTT di Sulawesi Selatan tahun 1998, tepatnya di Puskesmas Rante Balla, Kecamatan Latimojang, Kabupaten Luwu. “Puskesmasnya cukup terpencil, jadi tidak banyak pasien dan kasus yang saya jumpai,” jelasnya.  
Aalumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini hobi travelling dan fotografi. “Setahun sekali keluar negeri,” ujarnya. Selain kesibukan, juga karena, “Biayanya mahal.”  

Dalam lomba foto FKUI, bia menguikut sertakan 2 foto hasil jepretannya dan mendapat juara ke-3. “Waktu itu saya masih pakai kamera analog. Eh, bisa menang juga,” jelasnya bangga. Meski kini sudah memiliki koleksi kamera DSLR, ia lebih enjoy menggunakan kamera compact. “Mungkin karena lebih simple.” (ant)

Tidak ada komentar