Advertiser

Breaking News

dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS


dr. Mahdian Nur Nasution
Dokter kelahiran Medan, 19 April 1976, ini punya hoby langka: melakukan khitan (sunat). Setelah menjadi dokter spesialis bedah saraf, pasiennya lebih pada kasus-kasus yang lumayan membutuhkan keahlian. Seperti, anak dengan obesitas atau anak dengan kebutuhan khusus dan khitan orang dewasa.
“Khitan masuk kompetensi dokter umum,” papar dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, di tempat kerjanya di Bekasi. “Saya meng-khitan untuk menyalurkan hoby. Saya senang melakukannnya, terlebih jika disuruh oleh keluarga, teman dekat, atau karyawan yang ingin mengkhitan anak mereka.”
Awalnya, “Saya mencari pelanggan door to door naik sepeda motor butut.”  Dalam satu musim liburan, puluhan hingga ratusan anak ia khitan. Berkat hobynya ini, ia bisa melanjutkan study sampai menjadi dokter spesialis. Ia membuka klinik kecil di sebuah gang di Matraman, Jakarta Pusat, tak berapa jauh dari FK Universitas Indonesia. Di luar dugaan, kliniknya mendapat respon positif dari masyarakat. Klinik tidak lagi bisa menampung pasien. Dibuka klinik yang lebih besar di Cipinang dan Bintaro, dan kini cabang klinik “Rumah Sunatan” sudah menyebar di Jakarta dan sekitarnya.
 “Kuncinya, komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya. Ini saya bangun hingga kini,” ujar ayah 6 anak ini.
 Untuk menghilangkan kesan bahwa khitan atau sunat itu menyakitkan, ia mencari solusi. Tekhnik yang tadinya menggunakan jahitan, sekarang menggunakan smart clamp. Anak dimanjakan dengan fasilitas ruangan yang menyenangkan, termasuk play station sebagai hiburan.
Saat liburan sekolah, Mahdian sibuk mempersiapkan 20-an dokter umum yang bernaung dalam jaringan kliniknya. “Travelling hoby kedua. Saya selalu menyempatkan diri bepergian di dalam negeri atau ke mancanegara.” (ant)

Tidak ada komentar